Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Wagub Cok Ace Harap BBTF ke-7 Jadi Titik Awal Kebangkitan Pariwisata Bali

  • 10 Juni 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 668 Pengunjung

Wakil Gubernur Bali mengapresiasi dan berharap pelaksanaan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) ke-7 tahun 2021 bisa menjadi awal dari /kebangkitan pariwisata Bali yang sangat terpuruk akibat dari pandemi Covid-19 yang sudah berlangsug selama satu tahun ini. Hal itu disampaikannya saat membuka BBTF ke-7 yang diselenggarakan di Hotel Westin, ITDC, Nusa Dua, Badung, Kamis (10/6/2021).

Selain itu, Wagub yang juga menjabat ketua PHRI Bali berharap perhelatan ini bisa memberikan suasana baru dan membangkitkan kegairahan para pelaku pariwisata. “Kita ketahui seluruh sektor pariwisata tidak hanya di Bali tapi di seluruh Indonesia sangat terdampak akan pandemi ini. Jangan tanya lagi perekonomian Bali triwulan pertama tahun ini juga mengalami kontraksi. Jadi, BBTF kali saya harap bisa memberikan harapan baru di tengah keterpurukan,” jelasnya dalam acara yang juga dihadiri oleh Kepala BI Perwakilan Bali Trisno Nugroho.

Lebih lanjut, Guru Besar ISI Denpasar itu juga menyatakan berbagai cara telah dilakukan oleh Pemprov Bali berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat untuk keluar dari pandemi ini. Menurutnya, selain berbagai program seperti Work From Bali, pengetatan prokol kesehatan, penerapan protokol CHSE di akomodasi pariwisata, restaurant dan destinasi wisata, serta mengakselerasi vaksinasi di Bali. “Tercapainya herd immunity dengan minimal 70% penduduk divaksin adalah sayarat untuk membuka pariwisata. Saat ini vaksinasi sudah tercapai 50%, sisanya akan kita kejar agar rampung Juli mendatang,” imbuhnya.

Mengenai tema BBTF kali ini yaitu ‘Exploring Sustainable & Wellness Tourism’, penglingsir Puri Ubud ini memandang sangat relevan dengan kondisi saat ini. Berbicara tentang sustainable atau berkelanjutan berarti berbicara tentang pariwisata yang tidak merusak tiga sumber daya Bali yaitu budaya, manusia dan alamnya. “Sustainable juga bicara tentang bagaimana pariwisata bisa memberikan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, daya beli dan happiness untuk masyarakat,” terangnya.

Sementara wellness atau kebugaran adalah salah satu upaya kita mendatangkan wisatawan yang sehat secara jasmani dan rohani, serta bisa memberikan pelayanan kepada wisatawan agar mereka merasa kembali bugar setelah berwisata di Bali. “Jika keduanya dipadukan makan kita akan bisa menyediakan pariwisata yang berkualitas,” tandasnya.

Sementara sebelumnya ketua panitia BBTF ke-7 yang sekaligus menjabat sebagai ketua ASITA Ketut Wardana menyampaikan BBTF kali ini berbeda dengan sebelumnya karena diselenggarakan secara hybrid melalui daring dan luring serta dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Menurutnya setelah sempat tidak dilaksanakan tahun lalu karena pandemi, BBTF kali ini berhasil mengumpulkan sekitar 125 seller dari 34 provinsi di Indonesia serta 135 buyer dari Indonesia dan 57 buyer internasional dari 20 negara. “Buyer internasional kali ini mengikuti secara daring. Khusus Hongaria saja yang mengikuti secara luring dan datang langsung ke sini,” bebernya seraya mengataka perhelatan kali ini akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 10-11 Juni 2021.

Adapun berbagai hambatan pelaksanaan BBTF kali ini, ia mengaku kendala terbesar adalah karena perbedaan waktu antar negara. “Adanya perbedaan waktu yang cukup besar, semisal di sini pagi sementara di belahan dunia sana masih malam menjadi kendala tersendiri. Sehingga kami tidak mengundang beberapa negara karena tidak mungkin juga kami bekerja 24 jam,” imbuhnya.

Ia berharap, perhelatan tahunan BBTF mendatang bisa dilaksanakan sepenuhnya secara luring, sehingga bisa mengoptimalkan transaksi wisata di Bali. “Pelaksanaan offline juga bertujuan untuk menjaga kualitas even ini serta menjaga kepercayaan buyer kepada kami,” tandasnya.

Acara pembukaan pada sore itu juga diisi dengan talk show yang menghadirkan pembicara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Baparekraf dari Kemenparekraf Rizki handayani Musatafa, Dirut Otorita Pariwisata Labuan Bajo Shana Fatina serta ketua BTB Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana. Pembukaan BBTF kali ini ditandai dengan membunyikan lesung dan kulkul oleh Wagub Cok Ace, Kaper BI Bali Trisno Nugroho serta para pembicara.


  • 10 Juni 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 668 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya