Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Rasionalisasi Tenaga Security Avsec Airport Ngurah Rai Bali Ditunda Enam Bulan

  • 04 Desember 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 805 Pengunjung

Jakarta – Adanya rencana pengurangan atau rasionalisasi tenaga security avsec di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akan ditunda hingga enam bulan mendatang.

Keputusan untuk menunda masalah rasionalisasi itu dilakukan Kementerian BMUN setelah mendengar usulan dari dua angggota DPR RI Dapil Bali saat melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Tohir beserta staf.

Kedua wakil rakyat tersebut adalah I Nyoman Parta, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dan Gde Sumarjaya Linggih, anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI.

“Kami berdua, saya dan Pak Gde Sumarjaya Linggih, telah sampaikan persoalan Security Avsec Airport I Gusti Ngurah Rai, langsung dalam Raker dengan Kementerian BUMN yang dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Tohir beserta Wakil Menteri I Pahala Nugra M dan Wakil Menteri II Kartika Wirjoatmodjo,” kata Nyoman Parta di Jakarta ketika dihubungi melalui saluran telepon, Kamis (2/12).

Wakil rakyat yang dikenal vokal itu menyebut, respon dari Menteri BUMN maupun Wakil Menteri II, senada menyampaikan bahwa Rasionalisasi Security Avsec akan ditunda selama 6 bulan, menunggu perkembangan pariwisata Bali, sekaligus demi kelancaran kegiatan rangkaian G-20 di Bali.

Jadi untuk 6 bulan ke depan Security Avsec bisa bekerja seperti biasa, tidak ada yang diberhentikan. “Astungkara pariwisata Bali segera bangkit, sehingga tidak perlu ada rasionalisasi atau pengurangan personel Security Avsec,” ujar Nyoman Parta, mengharapkan.

Seperti telah diberitakan, sejumlah tenaga security Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali datang ke Rumah Aspirasi pada 21 November 2021, menyampaikan bahwa mereka terancam kehilangan pekerjaan karena kontraknya tidak dilanjutkan oleh pihak PT Angkasa Pura Sufort (APS), anak perusahan dari PT Angkasa Pura I.

Kebijakan yang membuat mereka kecewa dan resah adalah adanya SE dari PT Angkasa Pura I sebagai pemberi kerja, yang antara lain meminta para tenaga security untuk mengajukan kembali lamaran kerja, yang salah satu syaratnya tidak memiliki gambar tato di tubuh dan tidak pernah bertindik.

I Wayan Suatrawan dan Agus Amik Santosa yang mengkoordinir teman-temannya senada mengatakan, para tenaga Security Avsec yang sudah bekerja di Airport antara 13-20 tahun, selama ini tidak pernah ada masalah, apalagi terkait dengan kasus yang berbau pelanggaran hukum.

Mengenai adanya sejumlah tenaga yang bertato dan pernah bertindik, itu mereka lakukan jauh sebelum menjadi Security Avsec. “Kami memiliki lisensi, namun kini kami kembali diminta melamar kerja yang salah satu syaratnya tidak bertato dan pernah bertindik,” ujar Suastrawan sembari menjelaskan, melihat itu, kan dari awal yang bertato sudah gugur, beratikan lamaran itu hanya formalitas saja.

Mereka datang ke Rumah Aspirasi di Denpasar mewakili 136 orang security, dan informasinnya sebanyak lebih dari 300 tenaga security di Bandara I Gusti Ngurah Rai kini terancam tidak dilanjutkan kontraknya.

Menyikapi hal itu, I Nyoman Parta, anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra tugas dengan Kementerian BUMN, menyayangkan adanya rencana penghentian kontrak kerja kepada para tenaga security dengan ‘alat saring’ tidak bertato dan pernah bertindik itu.

Wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan yang menampung keluhan mereka itu, mengatakan bahwa pemutusan kontrak kerja dengan ‘alat saring’ seperti itu jika ditinjaukan dengan beberapa faktor yang ada dirasakan tidak tepat.

Alasan bertato dan ada bekas tindik dalam situasi sekarang sudah tidak relevan, karena mereka sudah ada yang bertato dan pernah bertindik pada saat awal menjadi Security Avsec. Lagian tatonya juga tidak terlihat ketika menggunakan pakaian seragam. “Masak gara-gara gambar burung kecil di lengan, lantas tidak dilanjutkan kontraknya,” ujar Nyoman Parta, mempertanyakan.

Sehubungan dengan itu, di hadapan tenaga security yang datang ke Rumah Aspirasi, Nyoman Parta mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan kepada APS dan pihak Angkasa Pura I serta juga Kementerian BUMN untuk meninjau ulang persyaratan tersebut, karena tidak adil serta cenderung diskriminatif dan tidak manusiawi. 

 

Artikel ini sudah tayang di Lenteraessai.id, dengan judul “Rasionalisasi Tenaga Security Avsec Airport Ngurah Rai Bali Ditunda Enam Bulan”, Link Berita: http://lenteraesai.id/2021/12/02/rasionalisasi-tenaga-security-avsec-airport-ngurah-rai-bali-ditunda-enam-bulan/

 


  • 04 Desember 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 805 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya