Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Penyisihan II Lomba Cerdas Cermat Bahasa Bali PDI Perjuangan, Juara Bertahan SMP Rayakan Kemenangan dengan Tangisan

  • 11 April 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 1318 Pengunjung

SMPN 1 Tabanan menang meyakinkan dalam babak penyisihan II Lomba Cerdas Cermat Susastra Bali yang diadakan DPD PDI Perjuangan Bali. Meski demikian, para pemenang justru menumpahkan air matanya.

Luh Putu Yudi Kristiani, guru Bahasa Bali SMPN 1 Tabanan sekaligus pembina lomba cerdas cermat Susastra Bali tingkat provinsi memberikan sedikit tanggapannya tentang jalannya babak penyisihan II di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Bali (10/4).

“Kami dari SMPN 1 Tabanan juara 1 dalam lomba HUT Kota Tabanan, sehingga mewakili Kota Tabanan di lomba ini. Kebetulan tahun lalu kita ikut lomba ini dan dapat juara 1,” ujarnya sambil tersenyum. Dirinya mengaku merasa deg-degan karena harus mempertahankan gelar juara.

Ni Putu Cahya Bunga Ardiyanti, salah satu peserta yang mewakili SMPN 1 Tabanan merasa tegang selama jalannya lomba. Gadis yang akrab disapa Cahya ini senang karena sekolahnya jadi juara bertahan dan berharap semoga tahun ini juga bisa dipertahankan.

Cahya merasa kunci untuk memenangkan lomba ini yaitu harus cerdas dan tepat. “Tadi menangis karena takut peserta yang lain melebihi nilai dari SMPN 1 Tabanan. Kedepannya harus belajar lebih giat agar mendapat nilai lebih tinggi. Ini pertama kali ikut lomba. Persiapaannya juga cuma 1 minggu. Tadi saya kurang yakin, tapi astungkara bisa lolos,” ujar Cahya sambil menyeka air matanya.

Ibu Yudi selaku pembina terlihat berusaha menghibur anak didiknya setelah perlombaan berakhir. Ia menyatakan bahwa jalannya lomba sudah baik, hanya pembacaan soal kurang diperjelas. Peserta dari SMPN 1 Tabanan yang tahun lalu menjadi juara juga kini sudah kelas 9. Sementara aturannya menyebutkan bahwa peserta yang sudah juara tahun lalu tidak bisa Kembali mengikuti lomba. Hal ini menyebabkan pihak SMPN 1 Tabanan harus melakukan seleksi lagi dari siswa kelas 8. “Di sekolah kan siswa kelas 8 nya ada sebelas kelas sehingga diseleksi sampai menemukan 4 besar, baru diikutkan disini,” jelasnya.

Persiapan yang dilakukan berupa pembinaan. Seminggu sebelum lomba dilakukan latihan rutin. Di SMPN 1 Tabanan juga ada ekstra nyastra Bali, tapi khusus untuk lomba pidarta (pidato Bahasa Bali) dan nyurat aksara (menulis aksara Bali). Dirinya mengaku bahwa kesempatan anak didiknya lolos ke final masih menunggu hasil seleksi penyisihan berikutnya.

“Lanjut atau tidak lanjut kan masih harus menunggu hasil seleksi penyisahan berikutnya. Kita tetap berlatih dan belajar lebih giat lagi. Harapannya bisa mempertahankan gelar juara,” tutupnya sambil tertawa kecil. (bk).


  • 11 April 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 1318 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya