Kariyasa Minta Pelaku Usaha Tidak Buat Produk Menggunakan Bahan Berbahaya
Buleleng – Maraknya sejumlah produk yang beredar selama bulan puasa ditengah-tengah masyarakat menjadi perhatian khusus Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana yang ruang lingkupnya dibidang kesehatan.
Apalagi Selama ini disejumlah daerah setiap bulan puasa selalu saja ada ditemukan pelaku usaha yang membuat produk menggunakan bahan tidak sesuai ketentuan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Maka dari itu, sebagai langkah edukasi Komisi IX DPR RI bersama dengan BPOM Denpasar menggelar sosialisasi tentang obat dan pangan aman kepada masyarakat di Banjar Dinas Bingin Banjah, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, Sabtu (17/4/2022).
Politikus asal Busungbiu tersebut pun mengatakan jika sejauh ini masih banyak ditemukan produk UMKM yang beredar tidak sesuai ketentuan. Bahkan hal itu tidak dipungkiri bisa terjadi karena ketidaktahuan masyarakat itu sendiri sehingga cenderung menggunakan bahan berbahaya.
“Apalagi di musim bulan puasa ini, kan ada makanan seperti takjil dan juga produk makanan lain. Karena ketidaktahuan mereka, jadi sering menggunakan bahan berbahaya seperti formalin dan borak. Kalau ini dikonsumsi kan dapat merusak kesehatan,” jelasnya.
Sehingga melalui sosialisasi tersebut, pihaknya berharap kedepannya agar pelaku UMKM sadar untuk tidak menggunakan bahan berbahaya dalam setiap olahan produknya sendiri.
“Kami dengan BPOM turun melakukan sosialisasi untuk bisa mengedukasi masyarakat, agar mengkonsumsi makanan sehat,” ujarnya.
Disisi lain, Koordinator Kelompok Substansi Penindakan BPOM Denpasar, Wayan Eka Ratnata menyampaikan bahwa masih banyak ditemukan produk yang tidak sesuai beredar di masyarakat. Kendati demikian diakuinya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kendala dalam melakukan pengawasan di lapangan.
Sehingga, pengawasan juga perlu dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan cara memilih produk yang sesuai, termasuk juga kesadaran dari pelaku UMKM menghasilkan produk yang tidak menggunakan bahan berbahaya.
“Dalam sosialisasi ini, sudah kami jelaskan mana bahan yang boleh digunakan dan tidak. Saya akui, banyak ditemukan produk tidak sesuai. Pengawasan biasa kami lakukan, tapi setiap jelang hari raya ada peningkatan pengawasan yang kami lakukan selama ini,” tutupnya.
Berita Terkait Lainnya>
Anom Gumanti Hadiri Pembahasan Hasil Evaluasi Raperda RTRW Badung 2025-2045
23 April 2025
275Dikunjungi Wawali Arya Wibawa, Pasar Murah Bersubsidi Dipastikan Geliatkan Ekonomi di Banjar Kertasari
23 April 2025
326Pimpin Upacara HUT Gianyar, Gubernur Koster Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Bali
23 April 2025
322Wayan Koster Torehkan Tinta Pengabdian di Pura Kawitan Kayuselem Songan
23 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I