Gubernur Koster: Lomba Desain Endek dan Kemasan Garam Tradisional Bantu Masyarakat Lokal
Gubernur Bali, I Wayan Koster memberikan sekapur sirih dalam acara penutupan Bulan Bung Karno dan rangkaian HUT PDI Perjuangan ke 49 di aula DPD DPI Perjuangan Bali (30/6).
Gubernur Koster dalam sambutannya memuji para peserta lomba yang sangat kreatif dan ikut berkontribusi terhadap pengerajin endek lokal. “Lomba desain motif endek Bali ini bagus banget. Saya kira ini akan sangat bermanfaat untuk para pengerajin endek kita. Nanti fraksi saya minta supaya aktif berkomunikasi dengan para IKM endek. Ini kasih desain, nggak usah bayar. Gratis,” ujar politisi asal Singaraja ini disambut tepuk tangan penonton.
I Gusti Ngurah Brama Abimayu, peraih juara 1 lomba desain motif endek Bali mengatakan bahwa kegiatan lomba ini bagus untuk mendukung generasi milenial agar semakin maju kedepannya. “Apalagi endek itu kan ikon Bali, jadi acara ini sangat positif. Inspirasi desain saya dari Dewa-dewa mitologi, khususnya Dewa Indra, dewa perang. Bajra itu melambangkan sinar yang kuat, cahaya dan kegigihan. Judul karyanya Banteng Bajra. Kedepannya semoga generasi kita nanti lebih mengenal endek dan membuat endek mendunia dengan inspirasi baru,” ujar pria yang akrab disapa Abi ini.
Terkait lomba kemasan garam tradisional, Koster menjelaskan bahwa ini merupakan lomba yang pertama kali dan ada alasan penting dibaliknya. “Garam lokal sekarang sudah bisa masuk ke pasar modern, tapi harus dengan kemasan yang bagus. Itulah sebabnya saya meminta partai dalam rangka HUT buat lomba kemasan garam tradisional lokal Bali,” terang Koster. Dirinya juga menjelaskan bahwa desain kemasan pemenang lomba ini akan diberikan kepada petani garam lokal agar meningkatkan nilai ekonomi dan bisa masuk toko modern.
Juara 1 lomba desain kemasan garam tradisional, I Putu Gede Pageh Usianto merasa sangat senang dan tidak menyangka dirinya bisa menjadi juara. “Judul karyanya Warna Bali, Tri Datu Bali. Arti desainnya saya ingin menyampaikan dalam kemasan tersebut bagaimana pemerintah bisa menggaet petani garam rakyat kecil atau agar bisa dikelola (berkolaborasi;red) bersama pemerintah. Semoga lomba-lomba seperti ini terus diadakan di acara Bulan Bung Karno. Mungkin bisa lebih luas lagi cakupannya seperti lomba pembuatan artikel tentang produk tradisional dan lomba film pendek,” pesan Pageh. (Bgs).
Berita Terkait Lainnya>
Anom Gumanti Hadiri Pembahasan Hasil Evaluasi Raperda RTRW Badung 2025-2045
23 April 2025
278Dikunjungi Wawali Arya Wibawa, Pasar Murah Bersubsidi Dipastikan Geliatkan Ekonomi di Banjar Kertasari
23 April 2025
330Pimpin Upacara HUT Gianyar, Gubernur Koster Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Bali
23 April 2025
323Wayan Koster Torehkan Tinta Pengabdian di Pura Kawitan Kayuselem Songan
23 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I