Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Cok Ace Genjot Penanggulangan Wabah PMK agar Tak Ganggu Pariwisata

  • 06 Juli 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 472 Pengunjung

Denpasar - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mulai mewabah di Provinsi Bali mendapat perhatian serius pemerintah daerah setempat. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace minta kelompok tani dan dinas pertanian kabupaten/kota lebih agresif memantau kondisi di lapangan. Langkah mencegah meluasnya penularan penyakit mulut dan kuku yang sudah menjangkiti puluhan sapi bali harus segera dilakukan.

"Kami harapkan semua terlibat. Kalau sampai tersebar, meskipun tidak menular ke manusia, kita sebagai kawasan pariwisata tentu tidak baik juga," kata Wagub Cok Ace di Denpasar, Senin (4/7/2022).

Menurutnya, pemerintah provinsi tidak bisa memantau kondisi ternak di seluruh Bali sehingga dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak. Saat ini sapi bali yang terjangkit PMK di wilayah Kabupaten Gianyar telah dimusnahkan.

"Sudah dipantau, tidak ada lagi yang positif, mudah-mudahan di tempat yang lain bisa dikendalikan semua," ucap Wagub Cok Ace.

Mengenai pemotongan paksa terhadap sejumlah sapi yang terjangkit PMK, kata dia, juga sudah dikoordinasikan agar jangan sampai peternak dirugikan.

"Sudah kami bicarakan dengan Pak Kadis (Kadis Pertanian, red) dan selama ini tidak ada yang dirugikan. Itu sudah dikoordinasikan dan saya kemarin sudah pantau. Ada tingkatan, yang mana bisa dijual dan yang mana tidak bisa dijual," imbuh Wagub Cok Ace.

Wagub Cok Ace menambahkan Pemprov Bali terus mencoba agar bisa mendapatkan vaksin PMK dalam jumlah yang cukup. "Vaksin PMK terbatas dan diprioritaskan untuk yang di daerah-daerah yang berstatus merah, sedangkan Bali 'kan sebelumnya hijau. Namun, karena sudah ada terjangkit di Bali sehingga seharusnya menjadi atensi," papar Wakil Gubernur Bali itu.

Sebelumnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menemukan sebanyak 63 kasus ternak sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dan 55 sapi telah berhasil dimusnahkan. Dari 63 kasus itu, kasus pertama ditemukan Desa Medahan, Kabupaten Gianyar ada 38 sapi, kemudian Desa Lokapaksa, Kabupaten Buleleng dengan 21 kasus dan empat kasus di Kabupaten Karangasem. Sapi terjangkit yang berasal dari Kabupaten Gianyar telah dimusnahkan seluruhnya, dan belum ditemukan kembali gejala serupa.

 

 


  • 06 Juli 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 472 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya