Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Jaya Negara Pimpin Rakor Kesiapsiagaan Bencana Hadapi Hidrometeorologi

  • 15 Oktober 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 533 Pengunjung

Denpasar – Berbagai upaya dilakukan Pemkot Denpasar dalam mengantisipasi dampak dari bencana Hidrometeorologi akibat curah hujan yang tinggi belakangan ini.

Terbaru Denpasar mengelar rapat kordinasi lintas sektor yang melibatkan Forkompinda, jajaran PUPR, BPBD, DLHK, Dikes, Dinsos dan OPD terkait lainnya, Jumat (14/10/2022).

Rapat yang dipimpin oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara sebagai respon peringatan bencana hidrometeorologi yang akan datang lebih awal di akhir tahun 2022.

Turut hadir selama kegiatan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda, dan Pimpinan OPD terkait Pemkot Denpasar.

Dalam arahannya, Wali Kota Jaya Negara menekankan untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi serta kesiapsiagaan bencana terlebih dengan adanya peringatan dari BMKG terkait bencana Hidrometeorologi.

Langkah ini juga harus diikuti dengan peningkatan manajemen kesiapsiagaan bencana yakni terkait manajemen risiko, darurat bencana, dan pemulihan darurat pasca bencana.

“Kita tingkatkan manejemen kesiapsiagaan dalam pemanfaatan teknologi, hingga peningkatan sarana prasarana petugas di lapangan saat melakukan penanganan bencana,” ujar Jaya Negara.

Lebih lanjut Jaya Negara meminta agar meningkatkan kembali peran bapak angkat kebersihan desa/kelurahan dari OPD-OPD yang ada sebagai langkah mitigasi bencana untuk melakukan aksi kebersihan drainase hingga kegiatan kebersihan lingkungan lainnya.

Disampaikan pula, menjelang pelaksanaan Presidensi G20 yang akan digelar pada bulan November mendatang serta prediksi BMKG terjadinya curah hujan yang cukup tinggi pada pelaksanaan kegiatan tersebut agar ditingkatkan kembali kegiatan kebersihan drainase yang ada.

Sementara Kajari Denpasar, Rudy Hartono yang mengikuti Rakor mengatakan terkait sarana prasarana penunjang baik itu ambulance, alat sedot air, hingga prasarana lain sebagai penunjang harus dipastikan dalam kondisi baik serta wajib dilakukan simulasi kegawatdaruratan.

Langkah mitigasi bencana juga dibarengi dengan koordinasi dan komunikasi dengan keterlibatan aparat dari tingkat kelurahan/desa serta TNI dan Polri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menyampaikan tingkat bahaya yang berpotensi terjadi di Kota Denpasar yakni banjir, cuaca ekstrim, gelombang pasang dan tanah longsor.

Prakiraan hujan di Bulan Oktober dari BMKG yang puncaknya di bulan Desember tahun 2022 dengan langkah penanggulangan bencana di Kota Denpasar telah disiapkan beberapa pos yang meliputi Pusdalops, Damkar dan Ambulance terdapat di empat pos yakni Pos Induk, Pos Juanda, Pos Cokro, Pos Mahendradata, Pos Sewaka Dharma, Pos PMI, serta Puskesmas. Sementara Balawista terdapat di 3 Pos yakni Pos Matahari Terbit, Pos Segara Ayu, dan Pos Serangan.

Prasarana penanggulangan bencana di Kota Denpasar yakni 10 unit mobil damkar, 5 unit mobil ambulance, chainsaw 8 unit, stik ular 8 buah, pompa air 8 unit, rubber boat 4 unit, sekoci 1 unit, tenda pengungsi 1 unit dan tenda keluarga 4 unit.

Selain itu dari Dinas Sosial juga menyiapkan Dapur Umum yang sewaktu waktu dapat digerakkan untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana.


  • 15 Oktober 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 533 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya