Gubernur Koster Ungkap Dampak G20: Ekonomi Bali Tumbuh Tinggi 8 Persen
Gubernur Bali Wayan Koster mengeklaim perhelatan KTT G20 sepanjang tahun 2022 memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata.
Ekonomi Bali pada triwulan III 2022 tercatat naik sebesar 8,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 atau year on year. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I sampai III 2022 atau periode Januari-September 2022 tercatat tumbuh sebesar 4,19 persen.
"Pariwisatanya sudah mulai bangkit ditandai dengan pertumbuhan ekonomi triwulan I itu 1,46 persen. Triwulan II pertumbuhannya 3,64 persen, triwulan III, yang saya targetnya 4,5 sampai 5 persen ternyata 8,0 persen tinggi sekali. Dan saya kira ini merupakan dampak dari sejumlah rangkaian temuan presiden 20 di Bali," kata Koster saat jumpa pers di Bali, Jumat (18/11)
Koster mengatakan, tingkat okupansi hotel di Bali sudah mencapai 80 persen. Tingkat okupansi hotel di wilayah kecamatan Kuta Selatan sebagai lokasi utama KTT G20 mencapai 100 persen.
"Kalau dalam jangka panjangnya dengan adanya Presidensi G20 ini terus terang ini promosi gratis yang luar biasa, mendunia kalau kita dengan dana APBD mempromosi itu akan butuh anggaran besar dan belum tentu mempunyai dampak yang besar," katanya.
Koster belum menghitung nilai investasi yang diperoleh dari kegiatan KTT G20. Investasi yang diperoleh dalam waktu jangka pendek adalah perbaikan dan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, pembangunan terminal VVIP bandara Ngurah Rai dan Taman Mangrove.
"Kita diberikan tempat penyemaian Mangrove yang sangat indah. Itu akan menjadi destinasi wisata karena sangat bagus," katanya.
Dalam jangka panjang, Pemprov Bali sedang membahas dengan pemerintah pusat mengenai pembangunan jalan tol, Light Rail Transit (LRT), kendaraan listrik berbasis baterai dan energi bersih untuk investasi dari KTT G20.
"Kalau investasi kita sedang membicarakan dengan rencana pembangunan jalan tol, LRT energi bersih, dan kendaran bermotor listrik berbasis baterai. Ini menjadi target investasi yang akan diberikan," katanya.
Koster menambahkan, Pemprov Bali mengocek dana sekitar Rp 3,5 miliar untuk KTT G20. Uang itu pembiayaan Tari Pendet penyambutan delegasi dan pembuatan penjor di sepanjang rute dan lokasi KTT G20. "Enggak ada artinya pengeluaran (dibandingkan hasil yang diperoleh)," kata Koster.
Berita Terkait Lainnya>
Anom Gumanti Hadiri Pembahasan Hasil Evaluasi Raperda RTRW Badung 2025-2045
23 April 2025
283Dikunjungi Wawali Arya Wibawa, Pasar Murah Bersubsidi Dipastikan Geliatkan Ekonomi di Banjar Kertasari
23 April 2025
334Pimpin Upacara HUT Gianyar, Gubernur Koster Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Bali
23 April 2025
330Wayan Koster Torehkan Tinta Pengabdian di Pura Kawitan Kayuselem Songan
23 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I