Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Pemprov Bali Gelar Webinar untuk Memaknai dan Mengkontekstualisasi Ajaran Tri Sakti Bung Karno

  • 07 Juni 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 1099 Pengunjung

Dalam Webinar ‘Memaknai dan Mengkontekstualisasi ajaran Tri Sakti Bung Karno’, Gubernur Koster ajak seluruh elemen masyarakat implementasikan ajaran-ajaran Bung Karno

Keseriusan Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam membumikan ajaran Bung Karno di Bali kembali ditunjukkan. Setelah menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali, perayaan Bulan Bung Karno-pun diadakan mulai dari tahun 2019 dan Bali menjadi provinsi pertama yang menyelenggarakan Bulan Bung Karno di Indonesia. Perayaan Bulan Bung Karno yang ke-3 pada tahun 2021 di Provinsi Bali mengambil tema ‘Wana Kerthi Taru Prana Bhuwana’, diselenggarakan melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatikan protokol Covid-19.

Bertepatan dengan hari lahir Bung Karno pada 6 Juni kemarin, Pemprov Bali menggelar acara Webinar Bulan Bung Karno III tahun 2021 yang diselenggarakan secara hybrid, daring dan luring dari Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar. Acara tersebut menghadirkan beberapa narasumber antara lain:

  1. Pakar Politik sekaligus politisi PDI Perjuangan, Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, M.S
  2. Pakar Ekonomi Dr. I Gede Made Sadguna
  3. Pakar Budaya Prof. Dr. I gede Arya Sugiartha, S.Kar, M.Hum
  4. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster

Selain keempat tokoh diatas, turut hadir dari tokoh adat, tokoh masyarakat, dari institusi pendidikan, pelajar hingga masyarakat umum.

Gubernur Bali, yang diwakili Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra secara resmi membuka kegiatan webinar yang bertema “Memaknai dan Mengkontekstualisasi Tri Sakti Bung Karno.”

“Setelah Bulan Bung Karno ke-3 dibuka secara resmi di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya pada tanggal 1 Juni yang lalu, maka tepat hari ini tanggal 6 Juni, yang juga merupakan hari kelahiran Bapak Proklamator atau Founding Father kita, kita melaksanakan Webinar Bung Karno sebagai upaya untuk menggali kembali ajaran-ajaran beliau,” demikian sambutan Gubernur Bali I Wayan Koster yang pada kesempatan tersebut dibacakan oleh Sekda Dewa Indra.

Lebih lanjut, Gubernur Koster menekankan kembali akan pentingnya ajaran Tri Sakti Bung Karno dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Buah pemikiran beliau yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan ini senafas dengan visi pembangunan Bali, Nangun Sat Kerhi Loka Bali. Sehingga, Pemerintah Provinsi Bali dalam menyelenggarakan Bulan Bung Karno, berusaha mensinergikan antara ajaran Bung Karno dengan filosofi lokal masyarakat Bali yang berada dalam satu nafas perjuangan untuk menginspirasi kehidupan kita bersama,” jelasnya.

Lebih dari itu, Gubernur yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, menekankan bahwa apresiasi dan penghormatan kepada Bapak Bangsa tersebut tidak cukup hanya melalui seremonial semata. “Lebih penting dari itu, memahami ajaram beliau, kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata sehari-hari, bersama-sama dengan masyarakat dan bangsa,” tegasnya seraya mengajak masyarakat untuk kembali menguatkan ajaran penting Bung Karno seperti Gotong-royong, kebersamaan dalam membangun ekonomi lokal, pemberdayaan UMKM/IKM/Industri kreatif serta melestarikan budaya dan juga menguatkan kearifan lokal hingga memupuk kecintaan masyarakat Bali pada NKRI. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster juga menyampaikan harapannya melalui Sekda Dewa Indra agar momentum Bulan Bung Karno dimanfaatkan untu menginternalisasikan dan mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila dan ajaran-ajaran Bung Karno secara nyata sesuai dengan budaya Bali sehingga juga dapat memperkuat dan memperkokoh jati diri, integritas dan ketahanan adat serta budaya Bali.

Selain itu, pelaksanaan webinar kali ini juga diharapkan bisa memberikan masukan bagi Pemprov Bali dan semua pihak dalam menghadapi ideologi transnasional yang bisa mengganggu dan mengancam eksistensi adat dan budaya Bali hingga memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Dari sisi berdaulat secara politik, Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, M.S selaku pakar politik menyampaikan pandangannya tentang pentingnya keputusan politik yang independen untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat. Sementara dari sisi berdikari secara ekonomi, Dr. I Gede Made Sadguna memandang perlu dijalankan system perekonomian adat Bali sebagai wujud nyata dari Tri Sakti Bung Karno dibidang ekonomi. Sedangkan dari sisi berkepribadian dalam kebudayaan, I Gede Arya . Sugiartha berpendapat bahwa kepribadian Bangsa Indonesia, khususnya Bali tidak boleh tergerus oleh pandangan atau ideologi luar. Menurutnya Bali harus terus bisa mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal, adat dan budayanya.

 


  • 07 Juni 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 1099 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya