Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Kembangkan Varietas Unggul, Made Urip Genjot Bimtek Budidaya Padi MSP di Gianyar

  • 27 Juli 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 740 Pengunjung

Gianyar - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., kembali Turba atau turun ke bawah untuk melanjutkan agenda kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) di Kabupaten Gianyar. Kali ini, Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U tersebut, membuka Bimtek Pengembangan Budidaya Padi MSP Tahun 2023 untuk Kedaulatan Pangan NKRI di Green Kubu Cafe, Tegallalang, Gianyar, pada Senin (24/7/2023).

Kegiatan Bimtek yang terus digenjot oleh Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Pertanian, Lingkungan dan Kehutanan ini, diawali di Gianyar, dan akan dilaksanakan selama 5 tahap di daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Bali.

Bimtek yang menghadirkan narasumber dari DPP MSP, Aji Saptaji, dan Irsan Surya Imana ini, dihadiri Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian yang diwakili Sub Koordinator Intensifikasi Padi THLK, Marwanti, SP., beserta Kadis Pertanian Kabupaten Gianyar yang diwakili Kabid TPH, Ni Made Yuliani Putri, SP. Pelaksanaan Bimtek tersebut, ternyata sangat dinantikan dan diikuti dengan antusias oleh para petani dan krama subak termasuk penyuluh di Gianyar.

Seperti diungkapkan, I Ketut Miyasa selaku Pekaseh Subak Kenderan mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih telah diberikan Bimtek oleh Made Urip yang sudah dirasakan manfaatnya selama ini. Mewakili petani dan krama subak sangat berharap agar setiap tahunnya kegiatan Bimtek ini bisa terus berlanjut ke depan. “Kami juga sangat berterima kasih kepada Bapak Made Urip yang telah melaksanakan Bimtek tentang Padi MSP ini,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Kabid TPH Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Ni Made Yuliani Putri, mengakui Made Urip sudah berkali-kali datang langsung menggelar kegiatan Bimtek yang kali ini mengangkat tema pengembangan budidaya Padi MSP yang dibuka tahap pertama di Gianyar. Pihaknya mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Bimtek yang kembali dilaksanakan berkat dukungan dan inisiasi langsung Made Urip bersama Ditjen Tanaman Pangan, karena Gianyar memiliki potensi yang luar biasa di sektor pertanian. Bahkan, dari sisi lahan baku sawah berada diperingkat nomor 2 di Bali, atau sekitar 10.847, 12 hektar dengan tingkat produksi gabah sebanyak 135.305 ton per tahun. Oleh karena itulah, saat ini terus dikembangkan produktifitas tanaman pangan dengan varietas unggul di luar varietas yang biasa ditanam oleh petani untuk memutus organisme pengganggu tanaman. Oleh karena itulah, hasil produksi pertanian ini, diharapkan bisa menjadi suplai kebutuhan pangan di sektor pariwisata di Bali, khususnya Gianyar. “Melalui Bimtek yang dilaksanakan oleh Bapak Made Urip diharapkan bisa meningkatkan produktifitas para petani dan penyuluh,” tandasnya.

Di sisi lain, Sub Koordinator Intensifikasi Padi THLK, Marwanti, mengatakan capaian produksi padi cenderung menurun setiap tahunnya, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di seluruh Indonesia, termasuk di Bali. Diungkapkan jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2023 sekitar 280,1 juta jiwa, sementara jumlah produksi padi hanya sebanyak 40,19 juta ton per tahun. Bahkan, rata-rata produksi padi rata-rata stagnan hanya 5 ton per hektar, sehingga perlu dorongan untuk meningkatkan produktifitas secara nasional, salah satunya dengan mengembangkan varietas padi unggul melalui benih MSP ini. “Benih ini sangat unggul baik dari sisi produksi, bahkan bisa menjadi benih kembali berkali-kali,” bebernya, seraya berharap melalui benih MSP ini, bisa mendongkrak hasil produktifitas padi untuk menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan. “Untuk itu kami harap agar Bimtek tentang padi MSP ini bisa diikuti dengan baik untuk meningkatkan produksi padi ke depan,” ujarnya.

Di sela-sela membuka Bimtek, Made Urip mengaku akan memperjuangkan perut rakyat, membela para petani, wong cilik kaum marhaen. Dikatakan tujuan Bimtek ini untuk meningkatkan kapasitas petani, meningkatkan SDM, khususnya di sektor pertanian, dan juga memberikan wawasan serta cakrawala baru tentang bagaimana menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan.

“Hari ini bimtek membicarakan tentang budidaya budidaya tanaman pangan dalam rangka menegakkan kedaulatan pangan di Republik Indonesia. Terlebih FHO atau lembaga pangan dunia di bawah pbb telah memberikan signal kepada seluruh negara di dunia, karena suatu saat nanti akan mengalami menghadapi persoalan pangan cukup serius. Karena pertumbuhan penduduk terus meningkat dan perubahan iklim serta alih fungsi lahan pertanian,” katanya.

Oleh karena itu, bagaimana upaya pertanian di bali untuk menanam bibit yang tahan terhadap perubahan iklim? Apalagi MSP ini yang dipelopori surono danu ini hasilnya bisa mencapai 12 ton per hektar.

Anggota DPR RI terpilih 5 periode dengan 255.130 suara terbanyak Dapil Bali dan peringkat ke-7 di seluruh Indonesia itu, mengatakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi jagung dan kedelai akan terus mendorong produktivitas petani. Apalagi telah menyebar bantuan RMU atau rice miling unit dan mesin yang lebih besar dari Kementerian Pertanian lengkap dengan pengeringan, namun belum mampu menjawab kebutuhan beras premium.

Untuk itu, M-U akan terus berupaya meningkatkan produktivitas dengan pengemasan yang lebih baik. M-U berharap peserta bimtek mengikuti bimtek dari awal sampai berakhir yang bermanfaat untuk tata cara menanam padi jagung dan kedelai dengan baik.


  • 27 Juli 2023
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 740 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya