Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Kuasai Materi, Data dan Punya Visi Masa Depan, Ganjar Dinilai Juara Debat

  • 09 Januari 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 686 Pengunjung

Debat ketiga Pemilu 2024 yang akan digelar pada 7 Januari 2024 sudah berlangsung dengan Tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik. Pada debat ketiga kali ini, selain memaparkan program-program unggulan terkait tema debat, juga terdapat momen saling bantah data antar kandidat calon presiden.

Wakil Deputi II Generasi Y dan Z Tim Pemenangan Nasional (TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD) atau Wakil Ketua Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud, Achyar Al Rasyid mengatakan bahwa debat kali ini merupakan yang paling seru, karena antar kandidat presiden saling bertukar narasi dan pandangannya serta ada juga yang terpancing emosinya.

“Dari seluruh rangkaian debat presiden-wakil presiden yang sudah berlangsung, mungkin debat kali ini merupakan yang paling seru bahkan ada kandidat yang terpancing emosinya serta dari pengamatan saya pada debat kali ini banyak sekali narasi dan gagasan yang keluar yang pastinya untuk Indonesia lebih baik,” ungkap Achyar Al Rasyid yang juga Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia 2022-2023 ini.

Menurut Achyar, pada debat kali ini Ganjar merupakan calon presiden (capres) yang paling berhasil mendeliver narasi dan gagasannya sesuai dengan tema debat dan seluruh argumentasi yang dikeluarkan oleh Ganjar Pranowo itu mempunyai data-data yang valid, bahkan tidak bisa dibantah calon lain.

“Jika kita objektof maka hanya Pak Ganjar yang memaparkan data-data valid khususnya tentang pertahanan kita yang bersumber dari lembaga think thank pertahanan seperti Lowy Institute dan itu tidak bisa dibantah oleh Prabowo yang juga merupakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia," ungkap Achyar Al Rasyid yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama, Cirebon.

"Kemudian Pak Ganjar juga menyampaikan seluruh poin-poin penting yang akan dilakukannya ketika menjadi presiden seperti : redefinisi politik bebas aktif sesuai kondisi kekinian, akan merangcang pertahanan 5.0 dengan teknologi sakti dengan rudal hyper sonic, senjata cyber, sensor quantum, dan sistem senjata otonom harus didukung dengan anggaran 1-2% PDB, dan juga optimalisasi industri pertahanan Dalam negeri ada PT Pindar, PT LEN, PT PAL dan kita harus berdaulat dalam ekonomi pertahanan agar kita tidak lagi membeli senjata bekas," sambungnya.

Ia menyampaikan pandangannya bahwa ketika bicara tentang kebutuhan pertahanan Indonesia, menurut hemat saya adalah semua itu harus dilakukan secara matang dan ajeg agar hasilnya juga optimal.

“Ketika ita bicara tentang sistem pertahanan maka kita Indonesia harus konsisten dan ajeg dalam perencanaan pertahanan dan sifatnya bottom-up agar memiliki nilai guna jangan membeli karena didalamnya terdapat keuntungan pribadi ataupun kelompok kalau pengadaan senjata tersebut dilaksanakan semuanya harus demi Indonesia dan dibutuhkam oleh user yaitu angkatan bersenjata kita", ungkap Achyar.

Achyar yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bidang Hubungan Internasional ini menyampaikan, salah satu program yang akan dilakukan Ganjar Pranowo adalah dengan membangun sistem pertahanan 5.0 dan memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI dan Polri yang telah berjuang menciptakan keamanan dan kedamaian di Indonesia.

“Program membangun sistem pertahanan 5.0 merupakan sebuah transformasi pertahanan berdasarkan doktrin Sistem Pertahanan Rakyat Semesta atau SISHANRATA untuk membentuk Kekuatan Pertahanan Indonesia yang berdaya gentar dan dilengkapi dengan alutsista SAKTI yang Perkasa dengan Keunggulan Teknologi 5.0, sehingga kedepan kita harus memiliki senjata yang berteknologi tinggi seperti rudal hyper sonic, senjata cyber, sensor quantum, dan sistem senjata otonom,” tutur Achyar

Ia menambahkan, Ganjar merupakan anak purnawirawan Polri sehingga tahu betul bagaimana kesejahteraan personel TNI dan Polri ini harus ditingkatkan dan ini juga menjadi sebuah harapan bagi anak-anak muda generasi masa depan Indonesia yang bercita-cita ingin mengabdi menjadi personel TNI dan Polri.

“Karena ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden kesejahteraan dari personel TNI dan Polri akan sangat diperhatikan mulai dari gaji, tempat tinggal dan juga menyekolahkan anak. Hanya Ganjar Pranowo yang komitmen terhadap keturunan-keturunan prajurit Polri dan TNI harus terjamin pendidikannya," tutur Achyar.


  • 09 Januari 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 686 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya