Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Tolak Tawaran Kubu Seberang, Ganjar Pilih Jadi Oposisi: Utamakan yang Mendukung, Bukan Saya!

  • 27 Maret 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 646 Pengunjung

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 yang diketahui juga di posisi terakhir dalam perolehan suara dari ketiga Capres lainnya, Ganjar Pranowo menegaskan tetap akan menjadi oposisi dan tetap berada di luar pemerintahan.

Ia mengatakan, tidak mau mengisi jabatan pada pemerintahan yang akan datang guna menjaga sistem demokrasi, khususnya check and balances.  Meskipun demikian, Ganjar mengucapkan terima kasih bagi pihak-pihak yang menawarkan posisi menteri terkait wacana pembentukan koalisi besar oleh partai politik (parpol) yang mengusung pasangan calon (Paslon) 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair," ujar Ganjar di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan sikapnya itu bertujuan untuk menghindari pemusatan kekuasaan pada satu lembaga saja. Ia juga menilai dalam koalisi pendukung paslon nomor urut 2, sudah terlampau banyak partai politik yang berkumpul.

"Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” kata suami dari Siti Atikoh tersebut.

Capres yang berpasangan dengan Cawapres Mahfud MD ini menyebut, lebih ‘respect’ jika memberi keleluasaan kepada paslon pemenang Pilpres 2024 untuk menentukan kabinet dan lebih baik bila dirinya berada di luar pemerintahan agar demokrasi sehat. 

"Maka, ada banyak yang bisa kita kerjakan untuk rakyat sehingga siapa pun yang ditetapkan oleh KPU dan itu menang, Oktober dia dilantik. Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kita bisa memberikan dukungan dengan cara macam macam, yang baik," lugas Ganjar.

Ganjar menuturkan, akan kembali menjadi rakyat biasa setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan putusan atas sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) yang dijadwalkan pada 22 April mendatang.

"Kita dukung, yang tidak baik kita kritik dan yang berkuasa kalau dikritik telinganya enggak boleh tipis," tegas Ganjar.


  • 27 Maret 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 646 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya