Proyek Jalan Lingkar Selatan Tetap Berlanjut, Giri Prasta Alokasikan Anggaran di Tahun 2025
Proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kabupaten Badung sampai saat ini masih dalam proses. Proyek itu sebelumnya sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Badung Semesta Berencana Badung 2016-2021.
Bahkan kini kembali masuk RPJMD tahun 2021 -2026. Kendati sempat tidak didukung oleh pemerintah pusat menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), namun Giri Prasta tetap optimis Jalan Lingkar Selatan tetap terwujud.
Pembangunan jalan ini diproyeksikan untuk mempermudah konektivitas pariwisata Badung selatan. Apalagi Badung merupakan pintu gerbang utama pariwisata pulau Bali yang menjadi tujuan penyelenggaraan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) Internasional sehingga diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai.
Maka dari itu Giri Prasta pun mengalokasikan anggaran untuk mewujudkan proyek tersebut pada tahun 2024.Hal itu pun diungkapkan Giri Prasta saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2025 pada Rabu 27 April 2024.
Ditemui usai Musrenbang, Giri Prasta mengaku bahwa proyek jalan lingkar selatan tetap jalan. Bahkan pihaknya mengaku selalu dianggarkan setiap tahunnya. "Tetap jalan (Proyek Jalan Lingkar Selatan -red), karena kita dikabupaten Badung terus lakukan," ujarnya.
Pihaknya mengaku proyek tersebut di bangun secara bertahap. Bahkan di tahun 2025 mendatang tetap dialokasikan anggaran. "Kita dikabuoaten Badung membangun secara bertahap. Astungkara bisa dilaksanakan," imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) IB Surya Suamba mengakui bahwa proyek jalan lingkar selatan terdiri dari beberapa segmen. Diakui jalan lingkar selatan itu terdiri dari jalan dari nusa dua - Pandawa - Ungasan - Pecatu - Labuan Sait - Jimbaran
Dari beberapa segmen tersebut saat ini Jalan Siligita Nusa Dua ke Sawangan sudah rampung atau Jalan Nusa Dua, dan Ungasan sudah nyambung. Sehingga kurang Jalan ungasan pecatu dan Labuan Sait Jimbaran.
Birokrat asal Tabanan itu mengakui jika proyek Jalan Lingkar selatan merupakan proyek yang dirancang dari tahun 2018. Hanya saja, karena memakan anggaran yang cukup besar, proyek itu pun dikerjakan bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. "Jadi master plan sudah ada. Sehingga penggerjaan bertahap yang dilakukan mulai dari pembebasan lahan, dan pengerjaan fisik jalan tersebut," ucapnya sembari mengatakan lebar jalan saja 24 meter.
Saat ini pihaknya mengaku masih ada melakukan pembebasan lahan. Pasalnya proyek tersebut sampai segmen IV. Surya Suamba mengakui untuk menyelesaikan proyek tersebut, dana yang harus di butuhkan sekitar Rp 2,7 Triliun dengan rincian pembebasan lahan Rp 800 Miliar dan Kontruksi 1,9 Triliun.
Dijelaskan, sesuai masterplan Jalan Lingkar Selatan ini akan dibagi menjadi beberapa segmen. Meliputi Segmen 1 (Jalan Siligita-Sawangan–Ungasan). Segmen II (dari Ungasan-Pecatu), Segmen III sepenuhnya memakai Jalan Nasional, Segmen IV dari Labuan Sait-Jimbaran.
"Dari jalur yang akan dilintasi tersebut, terdapat beberapa lahan belum dibebaskan. Yakni, di Segmen II dengan anggaran sekitar Rp 500 miliar dan Segmen IV seharga Rp 300 miliar. Sehingga total anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan sebesar Rp 800 miliar," ungkapnya.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
274Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
325Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
374Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I