Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Wayan Koster Cegah Nama Nyoman dan Ketut dari Kepunahan

  • 20 Juni 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 630 Pengunjung

Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster berencana memberikan insentif bagi anak ketiga dan anak keempat, yakni nyoman dan ketut kelak saat duduk lagi sebagai Gubernur Bali. Pemberian insentif ini bertujuan mencegah kepunahan nama nyoman dan ketut dalam kebudayaan Bali.

Hal tersebut diungkapkan Koster saat menjadi narasumber tunggal dalam kuliah umum bertajuk ”Gen Z Penerus Bali Masa Depan: Membangun Peradapan Masa Depan Bali’, bertempat di Universitas Bali Internasional (UNBI), Selasa (18/06/2024).

Koster mengatakan saat ini populasi nama ketut di Bali sebesar 6 persen. Sementara nama nyoman atau komang sebesar 18 persen. Jika dibiarkan kata Koster, nama nyoman dan ketut dapat punah di masa depan.  Untuk itu ketika menjabat sebagai gubernur, pihaknya rutin mengkampanyekan KB Bali empat anak, bukan dua anak. Hal ini untuk menjaga nama nyoman dan ketut tetap eksis di Bali.

Bahkan untuk mendorong keluarga di Bali memiliki empat anak. Jika dipercaya menjabat sebagai gubernur kembali pada periode mendatang, ia berjanji akan memberikan insentif kepada nyoman dan ketut.  “Jadi saya minta kalau bisa KB 4 anak. Kalau bisa ya. Agar nama ketut dan nyoman tidak punah,” terangnya.

Sementara itu, Rektor UNBI Prof Made Bhakta mengatakan kebijakan demografis Wayan Koster untuk mendorong KB Bali empat anak masuk akal. Lantaran pertumbuhan demografi di Bali lebih rendah ketimbang rata-rata nasional.

Untuk itu harus ada upaya untuk meningkatkan jumlah penduduk. Sebagaimana di lakukan oleh pemerintah China. Bhakta menjelaskan kalau dulu di China ada kebijakan 1 keluarga 1 anak untuk menekan jumlah penduduk.

Sekarang ini tambah Bhakta, lantaran di China tengah mengalami penurunan jumlah penduduk, maka pemerintah China mengeluarkan kebijakan tambah 1 anak lagi menjadi dua anak.

Meski demikian, Bhakta mengatakan penerapan KB Bali 4 anak tidak hanya difokuskan pada peningkatan kuantitas namun juga kualitas agar dapat bersaing di era global. “Intinya ini positif bagi Bali asal sepanjang kita meningkatkan kualitas SDM dan kemudian meningkat kualitas sistem baik pendidikan, ekonomi dan sebagainya sehingga kita bersaing,” terangnya.


  • 20 Juni 2024
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 630 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya