Pemkab Buleleng Tangani Dampak Sosial Akibat Pandemi Covid-19
Selain bidang kesehatan, penanganan dampak sosial yang terjadi akibat Pandemi Covid-19 juga menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali.
Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG bersama Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd dan Kepala Dinas Sosial I Putu Kariaman Putra, S.Sos, MM menyerahkan bantuan sosial secara simbolis kepada perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng, Rabu (21/07).
Penyerahan secara simbolis ini juga dilakukan serentak di seluruh Bali, seperti diungkapkan ProKomBuleleng.
“Jadi penanganan dampak sosial juga menjadi perhatian pemerintah. Di samping penanganan kesehatan yang masif,” ujar Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG usai menyerahkan secara simbolis bantuan sosial kepada perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng.
Wahup Sutjidra menjelaskan, bahwa tujuan Penanganan Pandemi Covid-19 yang pertama, adalah Penanganan Kesehatan. Baik itu pencegahan dan juga termasuk 3T (test, tracing, treatment).
Kedua dari penanganan dampak sosial. Dari penanganan dampak sosial ini yang memang sedang disiapkan. Kemudian, yang ketiga adalah bagaimana meningkatkan peran dari UMKM. “Ini yang kita sekarang jadikan dari penanganan dampak sosial. Sedang kita rancang bagi masyarakat yang belum tersentuh, dan memang yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19,” jelas dia.
Untuk menggerakkan perekonomian melalui UMKM, sejauh ini sudah ada 300 gerai e-warung yang merupakan hibah dari salah satu bank BUMN.
Menurut Sutjidra, dengan adanya e-warung ini, bisa memanfaatkan potensi-potensi desa yang ada di sekitarnya. Sehingga perekonomian di desa bergerak, dan menjadi hal yang sangat positif di tengah Pandemi Covid-19.
“Bantuan-bantuan ini sebagai wujud, bahwa pemerintah hadir. Dalam e-warung itu juga melayani KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sehingga bisa menyerap produk-produk desa, seperti beras, sayur, daging, dan telur,” ucap Sutjidra.
Sutjidra menambahkan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) juga terus dimutakhirkan. Pendataan terus dilakukan terhadap masyarakat yang memang sangat membutuhkan. Ini dikarenakan DTKS menjadi pedoman untuk pemberian bantuan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Apalagi, lanjut dia, sektor yang menjadi unggulan di Bali, yaitu sektor pariwisata sedang terpuruk di masa Pandemi Covid-19 ini. Upaya-upaya tersebut menjadi salah satu usaha untuk meringankan beban masyarakat, khususnya di saat Pandemi.
Untuk Dinas Sosial Buleleng sendiri sudah memberikan bantuannya, khususnya bagi para lansia dan disabilitas,” imbuh dia.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
261Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
314Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
364Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I