DPRD Bali Terima Aspirasi Pengguna TMD, Pastikan Maret Bisa Beroperasi
Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi dengan segera membuka Trans Metro Dewata (TMD) terkait tuntutan dari kelompok masyarakat pengguna yang menyampaikan permohonan untuk mengaktifkan kembali layanan transportasi publik TMD.
’’Saya sampaikan, dari aspirasi menginginkan TMD beroperasi kembali selambat-lambatnya bulan Maret. Tanggal 4 Maret, kami DPRD Provinsi Bali akan memperkenalkan gubernur yang baru dilantik kepada masyarakat Bali. Mudah-mudahan besoknya saya diberi waktu untuk membicarakan lebih lanjut. Karena tuntutannya bulan Maret tentu saya bicara bulan Maret. Tapi kalaupun mundur itu hanyalah proses juntak dan juknis. Tapi dana APBD itu tidak ke mana-mana. Sejauh bisa digunakan mendahului kita akan segera buka Trans Metro Dewata,’’ ujarnya.
Saat itu, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya menerima audiensi terbuka dari kelompok masyarakat pengguna Trans Metro Dewata yang menyampaikan permohoan kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk mengaktifkan kembali Layanan Trans Metro Dewata sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan transportasi publik yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat Bali. Penyampaian aspirasi berlangsung di Wantilan Kantor DPRD Bali.
Audiensi yang dipandu Sekwan DPRD Bali Ngurah Wiryanata, diterima Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, didampingi Wakil Ketua I DPRD Bali Wayan Disel Astawa, Ketua Komisi II DPRD Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih, Ketua Komisi III DPRD Bali Nyoman Suyasa, dari Komisi I hadir Dewa Nyoman Rai, dari Komisi II hadir Gede Kusuma Putra, Tjok Gede Agung, Grace Anastasia Suryawijaya, dari Komisi III hadir Ni Luh Yuniati, Jro Rayusa, Ni Putu Yuli Artini, Komisi IV hadir Made Sumiati, Gek Diah Maharani serta Ketua Fraksi PDI Perjuangan Made Supartha. Dari pihak eksekutif hadir perwakilan Dinas Perhubungan Provinsi Bali.
Kelompok masyarakat pengguna Trans Metro Dewata yang hadir di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana, Komunitas Forum Diskusi Transportasi Bali dengan menghadirkan para disabilitas, pedagang asongan, lansia, orangtua siswa, pekerja formal dan nonformal, guru, akademisi, ada dari pengusaha TMD dan para sopir bus TMD.
Dewa Made Mahayadnya atau akrab disapa Dewa Jack lanjut mengatakan untuk membuka TMD, membutuhkan keputusan yang pasti karena bus-bus ini adalah swasta sehingga perlu ada MoU. ’’Dalam MoU inilah kita pertimbangkan matang-matang dan saya sudah sounding juga bahwa ke depan karena hanya ada anggaran perubahan tahun 2025 yang paling dekat. Inilah yang nanti kita akan gunakan dalam konteks bahasa undang-undangnya, yakni penggunaan anggaran perubahan mendahului. Tapi itu butuh proses sebentar,’’ ucap Politisi PDI Perjuangan Dapil Buleleng ini.
Dewa Jack menegaskan, akan mengaspirasi semua tuntutan karena ada APBD Provinsi Bali. Namun untuk mengoperasikan kembali, tentu kita akan kembali set back bagaimana dulu kerja sama Trans Metro Dewata dengan Kementerian Perhubungan. Yang hari ini kita ganti, kerja sama atau MoU Trans Metro Dewata dengan Pemerintah Provinsi Bali. ’’Inilah yang kita sedang kerjakan, dan sudah dikerjakan. Jadi kita putar otak dulu dan ternyata ada celah menggunakan anggaran perubahan tahun 2025 mendahului, boleh asal lewat sidang paripurna. Niki kan perlu proses nggih, jadi bersabar kidik,’’ tegasnya.
Dewa Jack juga mengungkapkan, APBD Bali 2025 sudah tidak ada defisit, malahan ada surplus Rp 120 miliar. Jadi percayalah nanti pihaknya akan berkoordinasi dengan gubernur, kita akan menggunakan anggaran perubahan 2025 mendahului. Namun Dewa Jack menyatakan kemungkinan besar tidak semua bisa akan dipakai. Karena pihaknya menilai ada bus yang mungkin sudah 5 tahun beroprasi, belum layak atau tidak layak. Jadi jangan sampai menyewa bus yang bannya kempes atau tidak bisa jalan.
Pandangan yang sama juga disampaikan pimpinan DPRD Bali di antaranya Ketua Komisi II Agung Bagus Pratiksa Linggih, Ketua Komisi II Nyoman Suyasa, dari Komisi I Dewa Nyoman Rai, dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali Made Supartha yang menyatakan bus Trans Metro Dewata agar dibuka kembali. Hal ini menjadi prioritas sesuai amanah undang-undang bahwa kebutuhan transportasi umum sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan transportasi publik yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat Bali.
Sebelumnya, Ketua BEM Unud I Wayan Arma Surya Darma Putra menyampaikan, BEM Unud bergerak bersama seluruh pengguna Trans Metro Dewata menginginkan dan menuntut kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk segera mengoperasikan TMD. ’’Karena kami meyakini dan menilai bahwa Trans Metro Dewata ini adalah angkutan umum, transportasi umum yang sangat membantu kami di Provinsi Bali,’’ ujar Arma.
Sedangkan Koordinator Komunitas Forum Diskusi Transportasi Bali Dyah Rooslina meminta kepada DPRD Bali sebagai partner pemerintah agar mendesak Gubernur Bali untuk mengoperasikan TMD yang dihentikan selama dua bulan ini. Gubernur memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan di saat kondisi mendesak terkait TMD untuk dioperasikan. ’’Kami menginginkan pada Maret atau paling lambat 1 April 2025 TMD beroperasi kembali untuk mengantarkan kami semua,’’ ujar Dyah yang menyatakan petisi yang dibuat selama dua bulan ini sudah di angka 25.200 tanda tangan.
Di akhir audiensi yang berjalan damai, tertib dan lancar, BEM Unud menyerahkan hasil kajian Trans Metro Dewata kepada Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya.
Berita Terkait Lainnya>
Bangun Sinergitas, Walikota Jaya Negara Hadiri Sidang Penyampaian Pidato Perdana Gubernur Bali
06 Maret 2025
264Wabup Alit Sucipta Dampingi Kunjungan Luhut Binsar Pandjaitan ke TPST Mengwitani
06 Maret 2025
364Pidato Perdana di Sidang Paripurna DPRD Bali, Gubernur Koster Tegaskan Pesan Leluhur Sebagai Panduan Pembangunan
06 Maret 2025
327Koster-Giri Pakai Mobil Listrik, Hemat, Nyaman, dan Ramah Lingkungan
05 Maret 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I