Nyoman Parta Prihatin 12 Juta Dosis Vaksin Belum Terpakai
Anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta mengaku prihatin mendengar kabar 12 juta dosis vaksin belum terpakai karena berbagai hal.
Menurut Parta, hal ini menjadi ironi saat banyak masyarakat yang belum menerima vaksin.
“Jelas ini ironi di saat banyak masyarakat yang masih belum menerima vaksin justru dilain sisi 12 juta vaksin tidak terpakai. Ini ada permainan apa sebenarnya? Apa tidak terpakai itu atau apa karena sengaja disimpan atau karena sudah rusak,” papar Politikus PDI Perjuangan di Jakarta Jumat, (30/7).
Parta menegaskan, semua pihak yang terkait persoalan ini mesti dimintai pertanggungjawaban secara serius.
“Tiap dosis vaksin yang dibeli itu pakai uang rakyat. Mereka harus bertanggung jawab. Saya tak habis pikir di saat darurat begini masih ada pihak-pihak yang mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok. Menkes dan Menteri BUMN harus menjelaskan dan mengklarifikasi apakah 12 juta vaksin itu terbuang atau tidak terpakai sebenarnya. Ini penting diklarifikasi dua kementerian itu agar rakyat tidak resah,” tegas Legislator dari dapil Bali I itu.
Selaku wakil rakyat, Parta menegaskan, pihaknya akan mengawal secara serius persoalan ini.
“Kita akan menyampaikan pada pimpinan agar mengundang pihak terkait untuk dimintai penjelasannya. Kita tidak ingin rakyat jadi korban hanya karena ulah segelintir oknum yang mencari keuntungan dibalik pengadaan vaksin ini,” tandasnya.
Parta juga mendorong agar aparat penegak hukum turun tangan menyikapi persoalan ini.
“Saya kira baik kepolisian maupun KPK harus turun tangan sikapi dan teliti soal 12 Juta vaksin yang belum terpakai ini. BPK juga mesti turun tangan untuk lakukan audit investigatif,” tegasnya.
Parta juga memastikan akan menyampaikan persoalan ini kepada pimpinan komisi VI DPR RI untuk kemudian di sikapi secara serius.
“Saya akan sampaikan dengan pimpinan agar mengundang pihak kementerian terkait,” ujarnya.
Sekali lagi, kata dia menegaskan, sangat disesalkan jika persoalan ini benar adanya.
“Banyak rakyat yang belum dapat vaksin bahkan untuk tahap pertama sekalipun. Di beberapa propinsi banyak yang mendapatkan vaksin tahap 2 mundur dari jadwal. Justru ini tiba-tiba malah ada 12 juta Vaksin yang belum jelas apakah belum terpakai ataukah memang rusak sehingga harus dibuang,” tandasnya.
Parta juga mengingatkan agar Pemerintah memperhitungkan setiap pembelian vaksin ke depannya dengan memperhatikan aspek penggunaannya.
“Berkaitan vaksin yang rusak sebaiknya ke depan pengadaan vaksin dilakukan dengan kemasan satu vial untuk satu suntikan,” pungkasnya.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
265Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
318Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
367Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I