Letakkan Batu Pertama, Gubernur Koster Harap Proyek Penataan Pura Besakih Rampung 2022
Pemerintah mulai melakukan penataan Pura Agung Besakih, di Karangasem, Bali. Bahkan, saat ini pengerjaan penataan tempat ibadah umat Hindu terbesar di Indonesia itu telah memasuki proses peletakan batu pertama sebagai simbolis, Rabu 18 Agustus 2021.
Peletakan batu pertama itu sendiri dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono serta Gubernur Bali I Wayan Koster. Sementara, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengikuti peletakan batu pertama itu melalui virtual.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan jika proyek penataan Pura Agung Besakih ini merupakan bagian prioritas misi pembangunan daerah Bali di masa pemerintahannya. Koster menyebut jika penataan ini dibuat melalui pola pembangunan berencana Bali era baru, dalam menjaga kesucian beserta alam Bali dan isinya.
"Untuk mewujudkan kehidupan krama Bali sejahtera dan bahagia sekala dan niskala," jelasnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini saat ini Bali membutuhkan pembangunan terpola terarah dan terintegrasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila, khususnya pada tiga aspek yakni alam, krama, dan kebudayaan Bali.
"Tiga aspek ini satu kesatuan berbabis kearifan lokal Sad Kerti, enam sumber kebahagiaan kehidupan manusia," ujarnya.
Gubernur Koster juga menilai bahwa kawasan suci di Bali perlu mendapat perhatian. Memperhatikan kondisi kawasan suci yang perlu banyak pembenahan, pihaknya kemudian menginisiasi penataan kawasan suci tersebut.
Koster menyebut jika saat ini di kawasan suci Pura Agung Besakih tersebut perlu untuk direvitalisasi. Ia mencontohkan seperti fasilitas parkir tidak memadai, dan akses macet saat karya, serta berbagai kekurangan lainnya. Sehingga, proses penataan tersebut dilakukan secara bertahap.
"Maka penataan akan dilaksanakan bertahap, sebab tidak mungkin dilakukan bersamaan. Pertama palemahan, parkir, pesandekan, margi, fasilitas UMKM, pasraman, view poin , jaringan air minum, listrik telekomunikasi, drainase, sirkulasi kendaraan, sarana pengolahan sampah dan taman," jelasnya.
Ia menyebut bahwa proyek penataan kawasan Kawasan Pura Besakih yang terdiri dari 117 unit Pura ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 900 Miliar. Dari jumlah tersebut berasal dari APBN Rp 500 miliar dan APBD Semesta Berancana Rp 400 miliar.
"Sejak lama kawasan suci, parahyangan, pawongan dan palemahan kurang mendapat perhatian. Bangunan suci banyak mengalami kerusakan, serati banten jaminan kesehatan tidak diurus dengan baik.Kondisi palemahan, warung, kios dan taman termasuk fasilitas umum tidak tertata dengan baik," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam proyek tersebut pada tahap pertama pada tahun 2020 telah dilakukannya pembebasan lahan dengan anggaran Rp 170 miliar dari APBD. Kemudian, tahap dua 2021 sampai 2022 dilakukan pembangunan fisik dengan anggaran Rp 730 miliar dari APBN dan APBD.
"Diharapkan selesai 2022 yang akan datang," tandas Koster.
Disisi lain, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penataan kawasan tidak akan menyentuh area bangunan utama Pura Besakih yang digunakan sebagai tempat ibadah.
Berbagai tempat fasilitas umum di sekitar Pura Besakih seperti toilet yang bertebaran dimana-mana, lapangan parkir yang tidak memadai dan semrawut, kios pedagang akan dibenahi. Tempat-tempat sampah pun akan dibenahi.
"Yang terpenting dari penataan kawasan ini untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung yang beribadah dan berwisata. Karena menurut informasi, saat ada upacara besar kondisinya akan sangat ramai. Untuk itu ini akan dibuat alur masuk dan keluar yang berbeda sehingga tidak ada penumpukan, termasuk sirkulasi jalan untuk kendaraan akan diatur," kata Menteri Basuki dalam pernyataannya.
Pura Besakih yang merupakan kawasan cagar budaya dan pusat peribadatan di Bali menjadi tujuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, khususnya pada waktu-waktu tertentu hari besar kegiatan keagamaan umat Hindu.
Dengan kondisi sekarang, banyaknya kunjungan wisatawan kerap berdampak pada keberlangsungan kegiatan ritual keagamaan, sehingga mengurangi kesucian kawasan dan kenyamanan umat saat melakukan kegiatan spiritual.
Sesuai usulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kepada Kementerian PUPR, penataan dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang mencakup 2 hal, yakni peningkatan kapasitas tempat parkir pada Area Manik Mas beserta penataan sarana dan prasarana penunjangnya serta penataan bangunan dan utilitas dalam rangka pelindungan Kawasan Pura Agung Besakih di area masuk atau Area Bencingah.
Secara prinsip, penataan Kawasan Pura Besakih yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya menggunakan mekanisme rancang dan bangun (design and build) melalui kontrak tahun jamak tahun anggaran 2021-2022 dengan biaya APBN sebesar Rp 508,1 miliar.
Penataan dilaksanakan selama 540 hari kalender sejak tanggal kontrak oleh pemenang lelang yakni PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk sebagai kontraktor pelaksana dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri selaku manajemen konstruksi.
Pelaksanaan konstruksi pada Area Manik Mas merupakan pembangunan gedung parkir setinggi 4 lantai seluas 55.201 m2 yang meliputi area parkir lantai ground berkapasitas 5 bus besar dan 61 bus medium, lantai basement I berkapasitas 378 mobil, basement II berkapasitas 459 mobil, basement III berkapasitas 532 mobil.
Kemudian basement IV untuk area pengelolaan sampah dan limbah, Bale Pesandekan seluas 543,6 m2, Pura Melanting berukuran 250 m2, kios pedagang (18 kios besar berukuran 4 m x 6 m dan 12 kios kecil berukuran 2,5 m x 3 m), toilet sebanyak 113 bilik, bangunan anjung pandang (view point) dengan luas tapak 64 m2, jalan akses masuk dan keluar ke gedung parkir, dan jalan menuju Pura Titi Gonggang beserta utilitasnya.
Untuk penataan Area Bencingah berupa pembangunan kios pedagang sebanyak 358 kios dengan luas total bangunan 7.587 m2 meliputi 196 kios besar (berukuran 4 m x 6 m) dan 162 kios kecil (berukuran 2,5 m x 3 m), toilet 54 bilik, Bale Pesandekan seluas 414 m2, pembangunan 2 unit Bale Gong seluas 108 m2 dan 75 m2, pekerjaan pelataran, area bermain anak-anak, dan area parkir seluas 1.266 m2.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Dianggarkan Rp 900 Miliar, Koster Harap Proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih Rampung pada 2022, https://bali.tribunnews.com/2021/08/18/dianggaran-rp-900-miliar-koster-harap-proyek-penataan-kawasan-suci-pura-besakih-rampung-pada-2022.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
266Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
318Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
367Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I