Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Kariyasa Adnyana Soroti Aksi Penertiban Masyarakat di Sidatapa, Buleleng

  • 25 Agustus 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 707 Pengunjung

Aksi penertiban terhadap pelanggar Prokes Covid-19 di Desa Sidatapa Buleleng yang berujung bentrok antara warga dengan aparat TNI pada Senin (23/08/2021), rupanya mendapat perhatian serius dari Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan yang juga berasal dari Buleleng, Ketut Kariyasa Adnyana.

Mengetahui adanya insiden itu, Ketut Kariyasa Adnyana mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Tidak hanya menyayangkan, Kariyasa juga meminta kepada penegak hukum untuk melakukan penyelidikan secara tuntas. Ia juga menambahkan bahwa kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi jika ada komunikasi yang baik di antara keduanya, baik aparat TNI maupun warga. Apalagi menurutnya langkah yang dilakukan oleh para aparat dalam menegakkan prokes di Desa Sidatapa Buleleng sudah baik.

Mantan Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Bali periode 2014-2019 ini lebih jauh mengatakan bahwa aparat seharusnya lebih humanis dalam menjalankan tugasnya.

“Kita ingin penanggulangan ini dengan baik, tentu di sini harus dilakukan komunikasi dengan baik, aparat harus humanis kan begitu,” kata Kariyasa.

Namun, menurutnya masyarakat juga harus taat terhadap instruksi dan aturan dari pemerintah pusat terkait dengan penerapan prokes dalam pengendalian pandemi Covid-19.

“Tapi, masyarakatnya harus taat yang sudah ditetapkan protokol yang sudah dikeluarkan pemerintah. Ini demi kepentingan kita bersama,” ujarnya.

Selain itu, Kariyasa juga meminta kepada para penegak hukum, baik pihak kepolisian maupun POM TNI, untuk netral dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Sebelumnya, sebuah video bentrok TNI dan warga viral di jagat dunia maya pada Senin 23 Agustus 2021. Video berdurasi sekitar 17 detik itu menampilkan tindakan sekelompok TNI AD menghajar secara bertubi-tubi dua orang warga di depan sebuah ruko karena menolak dites swab antigen di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Terkait kronologi kejadian, berdasarkan penjelasan dari lingkaran TNI, insiden terjadi pukul 10.30 WITA Senin 23 Agustus 2021. Insiden pemukulan diawali oleh OTK terhadap Dandim 1609/Bllg Letkol Inf Windra Lisrianto tersebut terjadi di Wantilan Pura Bale Agung, Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Kronologi Selengkapnya:

  1. Pada pukul 08.00 WITA, pelaksanaan swab oleh anggota tim swab dr Satgas Buleleng beserta tenaga Kesehatan dari Puskesmas Banjar I berlokasi di Wantilan Pura Bale Agung, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar. Pelaksanaan swab ini dihadiri oleh Dandim 1609/Bllg, Danramil Banjar , Kapolsek Banjar, Kades Sidatapa, serta tokoh masyarakat Desa Sidatapa.
  2. Pada pukul 09.45 WITA ketika pelaksanaan tes swab berjalan, ada 2 orang pemuda sedang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor scoopy berwarna silver melewati satgas Covid-19, tetapi tidak memakai masker.
  3. Dua orang pemuda tersebur kemudian dihentikan oleh anggota Tim Nanggala. Akan tetapi, kedua pemuda tersebut tidak mau berhenti dan justru menabrak salah satu anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala atas nama Kopda Made Sastrawan.
  4. Lalu, anggota BKO dari Raider 900/SBW, atas nama Pratu Gagas R. mengejar kedua pelaku. Akan tetapi, anggota BKO tidak berhasil mengejar pelaku.
  5. Kemudian, selang waktu 5 menit kedua pemuda bersepeda motor tersebut berbalik menuju ke anggota BKO serta bertanya dengan nada menantang dan suara kencang "Kenapa - kenapa kamu memanggil saya" dan di jawab oleh anggota BKO "Kenapa kamu menabrak anggota".
  6. Selanjutnya, anggota BKO membawa kedua pemuda tersebut ke Komandan Kodim 1609/Buleleng untuk dilakukan tes swab serta menahan kedua pemuda tersebut.
  7. Tiba-tiba keluarga dari kedua pemuda tersebut datang dengan jumlah -+ 5 orang, lantas langsung menarik kedua pemuda tersebut. Tujuan pihak keluarga ialah agar tidak dilaksanakan tes swab terhadap kedua pemuda itu.
  8. Agar dapat melakukan tes swab, Dandim 1609/Buleleng menyampaikan kepada anggota BKO untuk menahan kedua pemuda tersebut.
  9. Secara tiba-tiba selang beberapa saat, Dandim 1609/Buleleng memperoleh pukulan di kepala bagian belakang sebelah kanan oleh OTK. Lalu, melihat kejadian tersebut, anggota BKO Raider berusaha mengamankan pelaku pemukulan.
  10. Pelaku yang melakukan perlawanan, maka secara tidak sengaja/spontan terjadilah perkelahian dengan pelaku.
  11. Dengan insiden tersebut keluarga pelaku membawa pelaku pulang ke rumahnya dan didampingi langsung oleh Dandim 1609/Buleleng. Hal itu dilakukan untuk melaksanakan mediasi agar permasalahan tersebut selesai.

 Dari insiden tersebut dari pihak TNI, ada 3 orang yang mengalami luka, antara lain:

  1. Dandim 1609/Buleleng mengalami benjol pada kepala bagian belakang sebelah kanan dan kondisi sadar.
  2. Kopral Made Satrawan mengalami lecet pada tangan bagian kanan.
  3. Pratu Gagas Ribut Suprianto mengalami luka pada pipi sebelah kanan dan kepala sebelah kanan di atas telinga memar.

Sementara dari pihak masyarakat, Kadek Dikik Okta Andrean (19), salah seorang warga Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar mengalami robek di bagian bibir atas sebelah kanan. Saat ini pihak-pihak yang mengalami luka telah mendapat penanganan medis.


  • 25 Agustus 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 707 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya