Sisi Lain Cok Ace, Eksis ‘Ngayah’ Sebagai Penari Calonarang
Di sela-sela kesibukannya sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Cok Ace tidak melupakan jati dirinya yang juga salah seorang seniman asal Kota Seni Gianyar. Publik Gianyar, kota asal Cok Ace, tahu betul sisi lainnya yang merupakan seorang seniman Tari Calonarang.
Kegiatan mesolah (menari) Calonarang sudah menjadi keahlian pejabat bernama lengkap Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ini. Tak terkecuali saat dirinya menjabat Bupati Gianyar periode 2008-2013 silam. Salah satu tokoh Puri Ubud ini juga rutin sesekali ‘ngayah’ Calonarang dalam seremoni adat tertentu. Menduduki jabatan tinggi sebagai orang nomor dua di Provinsi Bali, keterampilan Cok Ace dalam Calonarang tetap terjaga.
Seperti yang dilakukan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran seluruh Indonesia (PHRI) Bali ini di Pura Jemeng, Desa Sebali, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Jumat (29/10) malam lalu. Cok Ace mesolah Calonarang dalam rangkaian Upacara Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini di kecamatan bagian utara Kabupaten Gianyar ini.
"Dalam pelaksanaan Karya yang besar ini, saya harapkan masyarakat harus gotong-royong agar semua berjalan dengan baik," ucap Cok Ace.
Calonarang sendiri merupakan drama tarian rakyat Bali yang mengangkat kisah tokoh antagonis yang melegenda di Pulau Bali. Yakni si Calonarang, yang dikisahkan sebagai makhluk jadi-jadian yang sangat menyeramkan, menguasai ilmu leak tingkat tinggi, sehingga sangat ditakuti. Sejatinya, drama Tari Calonarang berasal dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Di mana tokoh Calonarang dikenal sebagai pemilik ilmu hitam yang kerap mengganggu kehidupan orang lain.
Walaupun kisah aslinya bukan dari Bali, namun drama tari yang bernuansa mistis dan horor ini sangat populer di kalangan masyarakat Bali. Lantaran bernuansa mistis dan horor ini, drama tari Calonarang biasanya hanya dipentaskan di tempat-tempat dan acara khusus. Sehingga tidak mudah menemukan pentas tari Calonarang di Bali.
Biasanya, Calonarang dipentaskan di areal Pura Dalem atau tempat yang berdekatan dengan setra (kuburan), dan selalu tampil di tengah malam. Dalam kepercayaan masyarakat Bali, Calonarang diyakini sebagai bagian dari ritual pembersihan wilayah desa secara niskala dari energi negatif. Konon, seniman atau para penari Calonarang adalah seniman-seniman tak biasa, karena harus menarikan topeng-topeng sakral yang disucikan.
Artikel ini telah tayang di JPNN.com, dengan judul "Sisi Lain Cok Ace; Sejak Menjabat Bupati hingga Wakil Gubernur Bali Eksis ‘Ngayah’ Calonarang", Link Berita: https://bali.jpnn.com/bali-mula/8417/sisi-lain-cok-ace-sejak-menjabat-bupati-hingga-wakil-gubernur-bali-eksis-ngayah-calonarang
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
274Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
325Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
374Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I