Wagub Cok Ace Sampaikan Strategi Pariwisata Bali di Era Baru
Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menjadi pembicara pada “Konferensi Pariwisata Internasional Bali ke-5 2021” dengan tema Suffering and Strategy: Tourism in New Era” yang diselenggarakan Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana (Unud) secara daring, Selasa (16/11/2021).
Cok Ace memaparkan, Bali merupakan daerah yang sangat bergantung pada pariwisata. Sebelum Covid-19, sektor andalan itu berkontribusi terhadap perekonomian 53 % dan rata-rata lebih dari satu juta pekerja bekerja di pariwisata (sementara penduduk Bali 4,2 juta orang).
“Tentu saja Covid-19 telah memberikan waktu yang sulit dan sulit bagi Bali. Kunci untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi di Bali adalah memulihkan sektor kesehatan terlebih dahulu,”ujar Cok Ace yang juga Guru Besar ISI Denpasar ini.
Seiring pembukaan penerbangan internasional, dilakukan percepatan vaksinasi untuk menciptakan herd immunity (70% masyarakat Bali) menargetkan 3.405.130 orang. Per 11 November 2021, komunitas yang divaksinasi fase pertama adalah 100.64 % dan fase kedua 87,28%.
Guna memberikan keamanan dan kenyamanan para wisman, sertifikasi kebersihan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan untuk kesiapan fasilitas pariwisata telah dilakukan. Industri pariwisata seperti hotel, agen perjalanan, transportasi pariwisata termasuk atraksi wisata telah menerima sertifikat CHSE untuk memastikan klien/tamu mereka akan memberikan keramahan dalam adaptasi protokol kesehatan.
“1.576 fasilitas pariwisata telah mengantongi sertifikat CHSE dan jumlahnya terus meningkat karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengalokasikan 1.200 kegiatan CHSE, 200 untuk hotel dan 1.000 untuk bisnis non-hotel di Bali,”ungkap Penglingsir Puri Ubud ini.
Dalam situasi pandemi, kreativitas masyarakat saat ini semakin meningkat tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tak hanya mulai menggalakkan di sektor Pariwisata, tapi juga ekonomi kreatif atau produk ekonomi berbasis inovasi dan ide-ide baru masyarakat setempat.
“Saya ingin meyakinkan bahwa orang yang divaksinasi di Bali sudah tinggi (pekerja pariwisata 100 %). Penerapan standar CHSE di fasilitas pariwisata dan fasilitas umum lainnya. Berdasarkan hasil survei Kementerian Kesehatan, disiplin masyarakat Bali untuk menerapkan protokol kesehatan tertinggi di Indonesia (92 %). Untuk itu saya berharap masyarakat internasional yakin dan percaya terhadap Bali dan Bali aman untuk dikunjungi”, tandasnya.
Berita Terkait Lainnya>
Wawali Arya Wibawa Buka “Ten Rounds Musik in The Ring”
22 April 2025
264Bupati dan Ketua TP PKK Badung Dikukuhkan Sebagai Ayah dan Bunda GenRe
22 April 2025
230Wawali Arya Wibawa Beri Apresiasi “Anniversary Firth Right”
22 April 2025
362Dorong Pemerataan, Gubernur Koster dan Kepala Daerah Teken Kesepakatan 10 Persen PHR untuk 6 Kabupaten di Bali
22 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I