Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Dorong Penguatan Produk Pertanian Lokal, PDI Perjuangan Bali Gelar Lomba

  • 19 April 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 800 Pengunjung

Klungkung - Menyambut HUT PDI Perjuangan ke-49, PDI Perjuangan Bali mulai dari tingkat DPD hingga DPC se Provinsi Bali kembali menunjukkan komitmennya dalam upaya penguatan produk pertanian lokal dan ketahanan pagan. Komitmen itu ditunjukkan dengan digelarnya kembali Lomba Kuliner Pendamping Beras, Lomba Mixologi Arak Bali dan Lomba Barista Kopi Bali.

Setelah sebelumnya digelar oleh DPC Kabupaten Badung pada 8 April 2022 lalu, kini giliran DPC Kabupaten Klungkung yang menggelar Lomba Kuliner Pendamping Beras, Mixologi Arak Bali dan Barista Kopi Bali yang dilaksanakan di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Semarapura pada Minggu (17/4/2022).

Dalam kegiatan Lomba kali ini, PDI Perjuangan Bali menggandeng Indonesia Food & Beverage Executive (IFBEC), Indonesia Bartender Asosiasi (IBA) dan Asosiasi Barista Indonesia (ABD).

Acara tersebut dihadiri secara langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Klungkung, Anak Agung Gde Anom dan juga Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang juga adalah kader PDI Perjuangan, Pengurus DPD PDIP Bali Made Sumiati serta kader PDIP I Wayan Tagel Winarta yang juga ketua DPRD Kabupaten Gianyar.

Selain itu, turut hadir Koordinator Lomba dari DPD PDI Perjuangan Bali, I Ketut Sukarya dan Ni Putu Cynthya Indraningsih, kader dan simpatisan DPC PDI Perjuangan Klungkung, serta masyarakat umum.

Ditemui secara terpisah, Koordinator Umum Lomba untuk HUT PDI Perjuangan ke-49 di Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack menyatakan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai implementasi visi program lima bidang prioritas dari PDI Perjuangan yaitu Bidang 1: Pangan, Sandang dan Papan.

Ia juga menjelaskan bahwasanya untuk mewujudkan visi tersebut, Bapak I Wayan Koster selaku Gubernur Bali sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Bali telah menerbitkan Peraturan Gubernur yaitu: Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali; serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

“Jadi lomba-lomba yang kita selenggarakan ini merupakan suatu bentuk implementasi dan dukungan yang searah terhadap kebijakan partai dan kebijakan Gubernur Bali”, pungkas Dewa Jack.

Dewa Jack juga menyebutkan bahwa kompetisi ini dibuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun. Peserta hanya perlu melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir registrasi yang sudah disediakan panitia dan disetorkan dua minggu sebelum kegiatan lomba.

Koordinator Juri untuk Lomba Mixologi Arak Bali dan Barista Kopi Bali, I Nyoman Gede Suasta menyampaikan apresiasinya atas digelarnya kegiatan lomba ini. Menurut Suasta, kegiatan lomba ini   merupakan kegiatan yang strategis dan memberikan efek ganda. Hal itu karena selain mendorong penggunaan produk-produk lokal, kegiatan lomba ini juga memberi ruang bagi para barista dan pegiat kuliner untuk menyalurkan bakatnya kembali setelah dilanda pandemic selama 2 tahun terakhir ini.

“Penggunaan produk-produk lokal akan membantu masyarakat kecil khususnya petani agar produknya terserap. Kemudian tangan-tangan masyarkat Bali sendiri yang nantinya akan didorong untuk mengolah produk-produk tersebut sehingga menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual. Selain itu, kegiatan lomba kuliner yang dirangkai dengan Pasar Gotong Royong ini juga mampu mendorong bangkitnya UMKM di Bali, jadi ini sangat bagus dan patut diapresiasi” pungkas Suasta.

Selain itu, Nyoman Gede Suasta juga menyebut bahwa PDI Perjuangan Bali merupakan satu-satunya organisasi diluar asosiasi-asosiasi pegiat kuliner yang mengadakan kegiatan kompetisi seperti ini.

Lomba yang digelar di Klungkung kali ini, diikuti peserta lomba mixology Arak Bali 9 sebanyak orang, peserta barista Kopi Bali 9 orang dan lomba kuliner pendamping beras sebanyak 8 tim. Mereka berasal dari masyarakat umum dan pelaku UMKM.

Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gde Anom menyampaikan, lomba tersebut merupakan wujud nyata penerapan ajaran Tri Sakti Bung Karno, terutama berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan.

“(kegiatan) Ini merupakan penguatan ajaran penting Bung Karno, bersama-sama membangun ekonomi lokal, pemberdayaan pelaku UMKM, industri kreatif, melestarikan kebudayaan, menguatkan kearifan lokal,” kata Anak Agung Gde Anom.

Peserta lomba, Dewa Ayu Evi dan Pade Wahyu Putra merupakan siswa salah satu Lembaga Pelatihan Kerja mengaku baru pertama kali mengikuti lomba mengolah kuliner. Tapi mereka  tampak terampil mengolah ubi dan bungkak (kelapa muda) menjadi kuliner lawar.

“Kami persiapan sudah selama seminggu untuk lomba ini, agar tampil maksimal. Kami mengangkat kuliner lawar dalam lomba ini, karena kami ingin mengangkat makanan tradisional. Namun dengan cita rasa yang internasional,” ungkapnya.

 


  • 19 April 2022
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 800 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya