Parta Beberkan Dampak dan Solusi Terkait Rencana Kenaikan Harga Pertalite dan Elpiji
Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta merespons rencana pemerintah menaikkan harga Pertalite dan Gas elpiji 3 Kg. Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Nyoman Parta mengingatkan Indonesia adalah negara kesejahteraan (welfare state). Oleh karena itu, negara tidak bisa melepaskan diri dari subsidi. “Artinya memang harus ada hal-hal tertentu yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan memiliki dampak ekonomi dan sosial, negara harus hadir dalam bentuk subsidi,” tegas Nyoman Parta Selasa (19/4/2022).
Politikus PDI Perjuangan ini menilai pandemi Covid-19 mulai melandai tetapi situasi ekonomi belum banyak mengalami kemajuan terutama di kalangan akar rumput. Nyoman Parta mengakui memang ada kenaikan harga minyak dan gas dunia, tetapi itu tidak boleh dijadikan alasan tunggal dalam memutuskan rencana menaikkan harga Pertalite dan Gas LPG (liquefied petroleum) 3 Kg.
Sebab jika dipaksakan, menurut Nyoman Parta, akan ada dampak yang akan terjadi, antara lain:
“Jika ditimpa lagi dengan kenaikan petralite dan Gas Elpiji 3 Kg, saya khawatir pelaku UMKM tidak akan kuat menanggung biaya produksi,” kata Nyoman Parta.
Politikus PDIP dari Dapil Provinsi Bali ini mengingatkan jangan sampai UMKM mengalami kebangkrutan sehingga akan banyak terjadi pengangguran.
4. Potensi terjadinya penimbunan dan pengoplosan akan makin banyak. Oleh karena itu, menurut Nyoman Parta, jangan menaikkan harga Petralite dan Gas Elpiji 3 Kg sampai situasi ekonomi membaik. Solusi Pada kesempatan itu, Nyoman Parta menawarkan beberapa solusi terkait rencana kebijakan menaikkan harga Pertalite dan gas elpiji 3 KG.
Pertama, perlu menertibkan penggunaan pertalite untuk kendaraan angkutan umum dan UMKM. Kedua, untuk pemilik mobil mewah harus menggunakan pertamax. Ketiga, perlu menertibkan pengoplos gas elpiji 3 Kg. Nyoman Parta menyampaikan hal itu terkait kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Provinsi Bali bersama Eselon 1 Kementerian BUMM dan para direksi BUMN di antaranya PT Pertamina, PGN, PLN, PT Avisiasi Pariwisata Indonesia, dan PT Angkasa Pura 1.
Berita Terkait Lainnya>
Anom Gumanti Hadiri Pembahasan Hasil Evaluasi Raperda RTRW Badung 2025-2045
23 April 2025
275Dikunjungi Wawali Arya Wibawa, Pasar Murah Bersubsidi Dipastikan Geliatkan Ekonomi di Banjar Kertasari
23 April 2025
328Pimpin Upacara HUT Gianyar, Gubernur Koster Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Bali
23 April 2025
322Wayan Koster Torehkan Tinta Pengabdian di Pura Kawitan Kayuselem Songan
23 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I