Gubernur Bali Wayan Koster Hadiri Rapat Koordinasi Penyusunan peta Peluang Investasi Bersama Menteri Investasi
Gubernur Bali Wayan Koster menyimak Arahan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Peta Peluang Investasi Yang Siap Ditawarkan Tahun Anggaran 2021 secara virtual di ruang kerja kediaman Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Jumat (18/6). Selain Gubernur Bali, kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah kepala daerah seperti Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno
Saat membuka Rapat Koordinasi tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan adanya peta peluang investasi dapat mendorong peningkatan dan pemerataan investasi di Indonesia.
“Kita tidak boleh hanya berpusat pada daerah Jawa, harus ada pemerataan investasi daerah. Maka dari itu, dengan adanya peta peluang investasi ini, harus ada keterlibatan pengusaha lokal daerah,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/6).
Rakor tersebut diinisiasi Kementerian Investasi/BKPM untuk memberikan informasi dan data yang akurat kepada investor akan peluang investasi, khususnya proyek prioritas strategis. Dengan adanya informasi yang komprehensif dari hasil kajian, diharapkan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan berinvestasi di Indonesia, yang tentunya akan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Masuknya investasi juga diharapkan akan mampu mengatasi ketimpangan wilayah melalui keterlibatan proses realisasi proyek prioritas strategis.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster menekankan pentingnya investasi dalam konteks pemberdayaan sumber daya lokal yang ada untuk menjadi kekuatan perekonomian daerah.
Kegiatan Penyusunan Peta Peluang Investasi Proyek Prioritas Strategis Tahun 2021 merupakan kelanjutan kegiatan tahun lalu. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini nantinya berupa peta peluang investasi sebanyak 25 proyek yang berlokasi di 20 provinsi di seluruh Indonesia, dalam bentuk pra-FSdengan analisis di berbagai aspek, infografis (info memo), dan informasi proyek berbasis spasial. Sektor-sektor yang menjadi fokus pemetaan yaitu pariwisata, pengembangan kawasan dan industri yang terintegrasi kawasan, dan infrastruktur penunjang kawasan.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
259Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
312Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
362Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I