Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Ketua PAKIS Bali, Ny. Putri Suastini Koster Dorong Penanaman Budi Pekerti Anak Melalui Pengenalan Budaya

  • 28 Juni 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 703 Pengunjung

Ketua Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat (PAKIS) Majelis Desa Adat Provinsi Bali Putri Suastini Koster memberi perhatian terhadap upaya penanaman budi pakerti pada anak melalui pengenalan budaya. Perhatian tersebut ditunjukkan dengan menggandeng Penyuluh Bahasa Bali, untuk menggelar webinar yang bertema ‘Mikukuhang Budi pakerti Anak Alit antuk Ngardiang Budaya Bali (Penanaman Budi Pekerti Anak Melalui Pengenalan Budaya Bali)’, pada Sabtu (26/6/2021)

Webinar dilaksanakan dengan pola hybrid, memadukan offline dan online. Secara offline, kegiatan dipusatkan di Ruang Gedung Gajah Jayasabha, Denpasar yang dihadiri peserta terbatas oleh jajaran pengurus PAKIS Bali. Secara online, peserta mengikuti dari kediaman masing-masing melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming Youtube. Webinar tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Unud, Prof. DR. Drs. I Nyoman Suarka, M. Hum dan Penyu,uh Bahasa Bali Wayan Yogik Aditya, S.S., M.Pd. H.

Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama PAKIS Bali dalam sambutannya menyampaikan bagwa kegiatan ini dilatarbelakangi kekhawatiran terhadap perkembangan dewasa ini, dimana anak-anak begitu mudah mengakses hiburan melalui media digital. Padahal, liburan yang mereka nikmati sebagian besar tak mencerminkan budaya Bali. Ironisnya, suguhan hiburan tersebut membuat anak-anak terlena sehingga mereka mudah meniru budaya asing dan lembat laun dikhawatirkan akan lupa terhadap budaya Bali.

Menyikapi kondisi ini, Ny. Putri Suastini Koster menyebut pentingnya usaha menanamkan budi pekerti pada anak sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga. Peran keluarga itu selanjutnya harus didukung oleh lingkungan masyarakat dan diperkuat oleh pemerintah melalui regulasi.

Diawali dari lingkungan keluarga, kata Putri Koster, para orang tua memanfaatkan media pembelajaran seperti satua Bali dalam membentuk budi pekerti anak-anak mereka.

Penanaman budi pekerti pada anak sangat penting karena bermanfaat untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, saling asah, asih dan asuh.

Dalam konteks penanaman budi pekerti melalui pengenalan budaya, perempuan yang dikenal multitalenta ini menambahkan penerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan sejumlah regulasi terkait penguatan budaya seperti aturan penggunaan busana adat Bali, aksara serta bahasa Bali.

Pihaknya berharap, seluruh elemen masyarakat / krama Bali dapat memahami dan melaksanakan regulasi tersebut sehingga keberadaan budaya Bali dapat dilestarikan. Regulasi lainnya adalah Perda Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat di Bali. Perda ini dimaksudkan untuk penguatan lembaga Desa Adat di Bali yang mempunyai peran sangat penting dalam penguatan adat dan budaya.

Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M. Hum., dalam makalahnya menekankan pentingnya penggunaan lagu anak-anak berbahasa Bali dalam penanaman budi pekerti sejak dini pada anak.

Menurutnya, lagu anak-anak berbahasa Bali mengandung pesan moral yang sangat mendalam. Sedangkan Penyuluh Bahasa Bali Wayan Yogik Aditya, S.S., M.Pd. H., dalam pemaparannya menyarankan penggunaan satua Bali dalam menyampaikan pesan moral pada anak-anak.


  • 28 Juni 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 703 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya