Tinjau Langsung, Gubernur Koster Pastikan Korban KMP Yunicee Dapat Santunan
Gubernur Bali Wayan Koster telah memiinta pihak Jasa Raharja untuk memberikan uang santunan kepada para korban tenggelamnya KMP Yunicee di perairan Gilimanuk (29/6).
"Tadi saya dengan Jasa Raharja sudah bicara, supaya korban ini betul-betul mendapat uang santunan," katanya ketika melakukan peninjauan lapangan di Gilmanuk, Jembrana, bali. "Pihak Jasa Raharja tadi sudah menyampaikan segera diproses uang santunannya sebesar Rp 50 juta per orang yang korban. Kemudian, yang luka-luka juga akan diberikan santunan," sebutnya.
Sementara, untuk masyarakat Bali yang menumpang kapal tersebut yang saat ini sedang dievakuasi di Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, tentu pihaknya tentu akan menangani hal itu. "Biar sekarang di sana dulu, khan sedang dijaga, supaya stabil dulu, tentu nanti kita akan kita tangani. Semua yang kaitan dengan warga di Bali itu kita akan tangani secara khusus," ujarnya.
"Besok, saya akan menugaskan Kepala BPBD untuk menyikapi masalah ini, turun ke sana. Supaya diambil langkah-langkah cepat," tegasnya. Peristiwa itu, kata dia, menjadi pelajaran dan bahan pengetahuan juga untuk melakukan koordinasi dengan para pihak, Kementerian Perhubungan, Pelindo, dan juga pihak pemilik perusahaan yang memiliki kapal. Apapun juga kita harus melakukan evaluasi," ujar Koster.
Ia mengatakan, untuk penyebab tenggelamnya Kapal KMP Yunicee hingga saat ini masih belum bisa diketahui. Namun, lewat peristiwa itu pihaknya meminta pihak terkait untuk mengkaji tenggelam Kapal KMP Yunicee agar diketahui apa sebenarnya masalahnya sehingga tenggelam.
"Saya akan menugaskan Dinas Perhubungan dan pihak terkait untuk mengkaji masalah ini, apa sebenarnya sumber masalahnya. Sehingga, kedepan bisa dilakukan perbaikan kebijakan di dalam transportasi laut," imbuhnya. Sementara, saat ditanya apakah kapal tersebut tenggelam karena faktor usia. Pihaknya menyatakan jangan terburu-buru menyimpulkan hal tersebut.
"Kita belum bisa buru-buru menyimpulkan itu. (Bisa) salah satu faktor usia, bisa juga faktor human error, bisa juga faktor alam. Jadi, kita belum bisa menyimpulkan itu. Biarkan, ini proses berlangsung dulu. Saya kira, nanti akan ada hasil, bisa dipercaya secara akurat untuk menyimpulkan," katanya. Sementara, saat ditanya apakah ada indikasi kelebihan muatan, pihaknya membenarkan dan hal itu dilihat dari 59 penumpang masih ada penumpang lainnya yang belum ditemukan.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
265Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
318Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
367Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I