Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Menteri PPPA: Angka Perokok Anak Tinggi, Bisa Ancam Kualitas Anak Indonesia

  • 10 Juli 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 791 Pengunjung

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengaku khawatir dengan tingginya angka perokok anak di Indonesia. Bintang mengatakan, apabila hal tersebut dibiarkan, maka dapat mengancam kualitas anak-anak Indonesia.

"Saya khawatir angka perokok anak cukup tinggi di Indonesia. Jika dibiarkan berlarut-larut kondisi itu akan mengancam kualitas anak-anak Indonesia," ujar Bintang di acara Jambore Pioner Muda bertajuk “Kita Keren Tanpa Rokok” Kementerian Kesehatan, dikutip dari siaran pers, Rabu (7/7/2021).

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga juga mengingatkan kepada anak remaja bahwa rokok merupakan ancaman bagi mereka. Merokok juga bukan solusi bagi permasalahan mereka, malah justru dapat membahayakan kesehatan mereka.

Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara acara puncak Jambore Pioner Muda bertajur “Kita Keren Tanpa Rokok” yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan secara virtual, Selasa (6/7/2021).

“Nilai yang tertanam dalam diri kalian tidak ditentukan oleh hal-hal yang justru membahayakan. Rokok bukanlah solusi dari permasalahan apapun dan teman yang baik tentu tidak akan saling menjerumuskan," kata Bintang.

Menteri Bintang mengatakan, anak merupakan bagian penting penentu kemajuan bangsa Indonesia sehingga mereka harus terlindungi dari ancaman berbahaya seperti rokok. Pasalnya, kata dia, kualitas sumber daya manusia (SDM) disebutkannya sangat menentukan kemajuan sebuah negara, baik masa kini maupun masa yang akan datang.

“Rokok dengan segala keburukannya mengancam hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan maksimal bahkan mengancam hak untuk hidup, ini berlaku baik untuk anak yang menjadi perokok maupun anak yang terpapar asap rokok,” kata dia.

Di sisi lain, kata Bintang, anak perlu ditumbuhkan nilai-nilai diri yang positif sejak awal agar mereka tidak terpapar hal-hal buruk seperti rokok. Menurutnya, kebiasaan merokok datang dari pergaulan sehari-hari, khususnya bagi para remaja. Sehingga, perlu ditekankan kepada mereka bahwa rokok bukan solusi dari segala permasalahan dan teman sebaya tidak akan saling menjerumuskan.

"Jadi untuk anak-anak saya berpesan, saling mempengaruhilah dalam kebaikan, berjalan beiringan untuk melangkah ke depan tanpa ada satupun yang tertinggal,” kata Bintang.

Menteri Bintang mendorong agar anak dan remaja memanfaatkanlah waktu dengan berbagai aktifitas positif. Misalnya dengan berorganisasi, bertukar pendapat, berolahraga, menciptakan berbagai karya seni, maupun segudang aktifitas lainnya yang dapat menunjang keterampilan-keterampilan yang baik untuk masa depan.

“Ajaklah teman-teman sebaya kalian untuk mencoba beragai aktifitas positif tersebut. Jauhi rorok. Jadilah pelopor bukan pengikut," tegasnya. Bintang berpesan kepada remaja Indonesia untuk saling mempengaruhi dalam kebaikan.

Karena perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang berasal dari diri sendiri. Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan negara, baik di masa kini dan masa yang akan datang.

Oleh karena itu, sebagai bagian penting penentu kemajuan bangsa Indonesia, anak harus terlindungi dari bahaya yang mengancam, salah satunya dari bahaya rokok.

“Rokok dengan segala keburukannya mengancam hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan maksimal bahkan mengancam hak kalian untuk hidup, ini berlaku baik untuk anak yang menjadi perokok maupun anak yang terpapar asap rorok,” ujar Menteri Bintang.

Melihat fakta yang ada, Menteri Bintang mengaku khawatir sebab angka perokok anak cukup tinggi di Indonesia. Jika dibiarkan berlarut-larut kondisi tersebut akan mengancam kualitas anak-anak Indonesia. Di sisi lain, sebagai remaja penerimaan kelompok sebaya sangatlah penting. Di usia tersebut mereka senang mencoba hal baru bersama teman-teman dan mencari jati diri. Menurut Menteri Bintang ini merupakan hal yang normal, namun anak perlu ditumbuhkan nilai-nilai diri yang positif.

"Mari saling bahu-membahu membangun sinergi agar seluruh anak Indonesia berkualitas," ujarnya.


  • 10 Juli 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 791 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya