Cegah Klaster Pendidikan, Budiarta Sarankan MOS Virtual
Orientasi Siswa (MOS) yang seyogyanya digelar pada awal tahun ajaran baru secara semarak dan serentak bersama Osis dan siswa baru, kali ini diharapkan tidak digelar secara tatap muka. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 belum menunjukkan angka penurunan di Bali.
Untuk meminimalisir resiko penularan Covid-19 melalui klaster sekolah atau pendidikan, Ketua Komisi IV DPRD Bali, yang juga politisi PDI Perjuangan, Gusti Putu Budiarta meminta agar pelaksanaan MOS tatap muka ditiadakan.
Dalam situasi pandemi Covid-19 yang terus meroket, dan angka kasus positif sejak seminggu belakangan ini mengalami kenaikan, sangat tidak mungkin MOS digelar dengan tatap muka.
Jika sampai dilaksanakan, pihaknya sangat khawatir akan menjadi klaster baru. Terlebih siswa tamatan SMP yang melanjutkan ke jenjang SMA/SMK belum semuanya mendapatkan vaksinasi.
“MOS kalau bisa tetap dilakukan secara virtual, apalagi sekarang di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat seperti ini. Bali masih masuk zona orange, sebaiknya MOS jangan sampai tatap muka langsung,” jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (9/7).
Dalam kesempatan tersebut, Gusti Putu Budiarta menambahkan agar MOS secara virtual nantinya diberikan materi seputaran budi pekerti, kewarganegaraan, dan kedisiplinan.
Ia juga menyarankan agar kepala dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota untuk membuat surat edaran berkaitan dengan MOS virtual tersebut.
“Kedepannya lihat situasi dan perkembangan kasus di Bali. Kalau pemerintah pusat kan menganjurkan begitu, supaya semuanya dilakukan dari rumah, work from home,” tandasnya.
Politisi PDIP Bali asal Pedungan Denpasar Selatan ini, menambahkan, sekarang pemerintah sedang tertuju perhatiannya dalam pelaksanaan vaksinasi. Supaya bisa mencapai target sesuai yang diharapkan pemerintah daerah. Pengendalian penyebaran virus Covid-19 juga terus dilakukan dengan harapan kasus bisa turun.
Perhatian pemerintah, lanjutnya, bukan hanya pada penanganan dan pengendalian Covid-19 saja, tetapi juga persoalan ekonomi masyarakatnya juga terus dipikirkan oleh pemerintah. Terlebih masyarakat Bali sudah tahu, bahwa Bali hidup dari sektor pariwisata, dan kondisi saat ini sektor pariwisata tengah kritis.
“Kita lakoni hidup di tengah pandemi, kita harus tetap taat dan penuh disiplin dengan protokol kesehatan,” tandas Gusti Budiarta.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
265Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
318Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
367Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I