Gianyar, Faktabali.com - Teka-teki siapa yang akan mendampingi KBS (Koster Bali Satu), sebutan untuk Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Dr. Ir Wayan Koster, MM, maju sebagai Gubernur Bali akhirnya terjawab. KBS menyebut nama Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace sebagai tandemnya. Pernyataan ini dilontarkan, dihadapan lebih dari 10 ribu krama yang menghadiri deklarasi dukungan untuk KBS dan pasangan I Made Agus Mahayastra -AA Ngurah Mayun (AMAN) sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, di Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Senin (19/12).
Kuatnya arus bawah kepada KBS sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023 dari masyarakat Gianyar, makin menguat dengan kehadiran Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Kehadiran Hasto ini menjadi legitimasi restu DPP kepada KBS, terlebih dukungan dari intern kader PDI Perjuangan Bali dan masyarakat Bali semakin terbuka, dan disaksikan langsung oleh petinggi partai di pusat. KBS yang ingin mengabdi secara lurus dan tulus untuk masyarakat Bali menyatakan, setelah menimbang, serta mendengarkan aspirasi masyarakat, dirinya berketetapan hati memilih calon wakil gubernur berasal dari Gianyar.
"Setelah mempertimbangkan, kemudian mendengarkan pandangan dari semua pihak, saya berketetapan hati milih Cok Ace sebagai bakal calon wakil gubernur. Kami memohon kepada seluruh krama Gianyar dan krama Bali pada umumnya, agar memberikan doa restu dan dukungannya,"kata Koster disambut tepukan tangan warga yang hadir. Dia mengharapkan dukungan yang diberikan krama benar-benar tulus, sehingga dirinya bisa 'ngayah' total mengabdi dengan lurus untuk membangun Bali kedepan. Anggota Komisi X DPR RI ini menambahkan, dirinya akan membangun Bali berlandasakan adat, agama, tradisi, seni dan budaya, untuk memperkokoh jati diri krama Bali, dengan melaksanakan program yang tertuang dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Bali yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang budaya, sesuai ajaran Tri Sakti Bung Karno.
Dirinya memilih Pura Samuan Tiga sebagai tempat deklarasi, erat kaitannya dengan mempertahankan adat istiadat, agama, seni dan budaya Bali. Secara singkat KBS memaparkan sejarah Pura Samuan Tiga, adalah sebagai tempat pertemuan 9 sekte yang ada di Bali. Tepatnya, pada buda kliwon pahang caka 926 atau 1004 Masehi. Pada kala itu, Sri Raja Kertha dari kerajaan Dirah Kediri Jawa Timur dengan Senopati Kuturan atau yang dikenal Empu Kuturan, diminta oleh Raja Bali Sri Udayana mempersatukan 9 sekte yang sedang bergolak, pada pertemuan tersebut disepakati menjadi 3 sekte, yaitu menjadi aliran Brahma, Wisnu dan Iswara atau yang disebut Samuan Tiga. Dan kemudian lahirnya Desa Pekraman dengan Tri Tata Sukertha, yaitu Parahyangan, Palemanahan dan Pawongan yang kemudian menjadi ajaran Tri Hita Karana. Pada kesempatan tersebut KBS juga menyampaikan bahwa deklarasi dukungan KBS yang telah berlangsung selama ini, dilaksanakan secara sukarela oleh kelompok masyarakat diseluruh Kabupaten/kota.
Sementara itu, Sekjen DPP Hasto Kristiyanto mengatakan apa yang dilaksanakan hari ini (Deklarasi dukungan), adalah tahapan penyampaian aspirasi masyarakat, khususnya dukungan kepada KBS sebagai Gubernur Bali dan paket Aman sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gianyar. "Partai berproses dalam penjaringan, dan mekanismen yang harus dijalankan. Apa yang dilaksanakan hari ini adalah tahapan penyampaian aspirasi dari masyarakat, dan tugas DPP untuk mendengarkan aspirasi rakyat tersebut,"jelasnya. Lebih lanjut dikatakannya, akan tiba saatnya DPP Partai akan menetapkan siapa calon gubernur dan wakil gubernur Bali, dan calon bupati dan wakil bupati Gianyar. Dia menyatakan keputusan politik sepenuhnya ada di tangan Ibu Megawati Soekarnoputri, setelah DPP melakukan proses penjaringan. Melakukan kajian sesuai dengan aspirasi masyarakat Bali untuk Bali yang lebih baik.
Disinggung mengenai munculnya nama Cok Ace, pria berkacamata menegaskan Cok Ace adalah sahabat PDI Perjuangan. "Bagaimana kita mencatat saat Pak Agung (Agung Beratha) dan Agus Mahayastra menjadi calon bupati dan wakil bupati Gianyar, peran Cok Ace cukup besar untuk memenangkan pasangan ini,"katanya. Selain itu, Cok Ace dinilai sangat memahami pariwisata yang berkebudayaan di Provinsi Bali. Sementara itu pada saat deklarasi sejumlah tokoh menyampaikan pandangan dan dukungan kepada KBS maupun paket AMAN. Mereka diantaranya, Kelian Tarukan Mas Wayan Ariawan, Wakil Bendesa Adat Sukawati IB Ketut Guna dan Perbekel Melinggih Kelod Nyoman Suardana. Yel-yel dukungan kepada KBS dan paket AMAN menggema. "Aman yes, KBS menang,"ujar Perbekel Melinggih Kelod Nyoman Suardana yang diikuti dengan semangat seluruh warga yang hadir.
Deklarasi dihadiri tokoh-tokoh masyarakat, seperti Bendesa Adat, Kelian Adat, Kelian Dinas, Perbekel, kader PDI Perjuangan mulai dari kader partai yang duduk di eksekutif seperti Bupati Gianyar AA Beratha, kader partai dilegislatif seperti Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali Kadek Diana, anggota Fraksi PDI Perjuangan I Nyoman Parta, Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta, jajaran fraksi PDI Perjuangan DPRD Gianyat, pengurus tingkat cabang, anak cabang, ranting hingga anak ranting. Sebelum deklarasi yang juga diisi dengan pagelaran seni dan budaya ini, dilakukan persembahyangan bersama di Pura Samuan Tiga termasuk diikuti oleh Sekjen DPP Hasto Kristiyanto. (WT)