Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Wabup Suiasa Resmikan “Baliss”, Air Minum Dalam Kemasan Produksi Badung

  • 17 Februari 2025
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 353 Pengunjung

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa meresmikan “Baliss” yakni air minum dalam kemasan yang diproduksi PT Badung Hebat Jaya (17/2).

PT tersebut merupakan anak perusahaan Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung bekerja sama dengan ITS 10 November Surabaya. Peresmian air minum kemasan ini diisi dengan Teaching Factory yang berlangsung di Banjar Ketogan, Desa Taman, Abiansemal.

Acara ini dihadiri Wakil Ketua III DPRD Badung Made Sunarta dan Ketua Komisi III Made Ponda Wirawan. Hadir juga Rektor ITS Prof. Bambang Pramudjati, Dirut PT ITS Badung Hebat Aris Pujo Utomo, S.Ak., Dirut PT Badung Hebat Jaya Putu Gede Saputra, Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama Wayan Suyasa, Dirtek Made Suarsa, serta Dirum Made Sugita. Tampak pula sejumlah camat serta undangan lainnya.

Usai peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita, Wabup Suiasa yang didampingi Rektor ITS Prof. Bambang Pramudjati menyatakan, pemilihan nama Baliss merupakan hasil perenungan secara mendalam dan sudah memohon jalan sekala dan niskala. “Permohonan ini sudah direstui dan kami yakin bisa memberikan kesejahteraan dan bisa memberikan kemakmuran buat masyarakat Badung,” tegas pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan tersebut.

Ditanya tindak lanjut pemerintah agar Baliss ini bisa berkembang, Wabup Suiasa menyatakan pemerintah akan ada di dalamnya. Selain fasilitator, pemerintah juga berfungsi sebagai investor dan regulator. “Peran ini akan kami lakukan,” katanya.

Untuk membuka ruang-ruang pasar tentu ada kewajiban pemerintah agar memiliki kekuatan hukum, pemerintah perlu memediasi. Dengan begitu, perusahaan yang dikelola oleh anak Perumda Air Minum Tirta Mangutama bisa lebih produktif dan bisa memberikan keuntungan kepada perusahaan dan menjadi sumber pendapatan daerah.

Suiasa menegaskan, pemerintah harus bisa sebagai entrepreneur atau wirausaha. Karena itu, salah satu tugas pemerintah adalah memanfaatkan potensi-potensi yang bisa dikembangkan. Badung memiliki potensi sumber air baku dan sebagai destinasi wisata, kebutuhan air Badung juga tinggi. “Karena itu, di sinilah pemerintah perlu kejelian dalam menangkap peluang ini. Prinsip entrepreneur ini wajib dilaksanakan,” tegasnya.

Terkait kebijakan larangan menggunakan kemasan plastik termasuk pada air kemasan, apakah nanti produk Baliss bisa bersaing dengan produk lainnya, Wabup menegaskan, pihaknya akan selalu patuh pada aturan. Karena itu, produksi air dalam kemasan plastik tentu akan minimal sekali, hanya untuk kebutuhan kemasyarakatan sekala kecil. Sekala menengah dan besar seperti untuk perusahaan dan instansi, air kemasan akan berbentuk botol dan galon. Dan harganya pun sudah dihitung sehingga dipastikan bisa bersaing.

Manfaatkan Potensi

Dirut PT Badung Hebat Jaya Putu Gede Saputra yang memproduksi Baliss ini menegaskan, produksi air minum dalam kemasan ini dilakukan karena ada potensi sumber mata air sehingga perlu diberdayakan untuk memberikan manfaat yang lebih optimal kepada masyarakat. Selain itu, pihaknya pun berupaya melibatkan warga lokal untuk membantu dalam proses produksi. Dia pun memastikan kualitas mata air di sini memang bagus dan proses menjadi lebih bagus menjadi lebih gampang dan lebih bisa dimurnikan bagus dengan kualitas maksimal.

Ditanya support yang telah diberikan pemerintah, Putu Gede Saputra menyatakan, PT Badung Hebat Jaya merupakan BUMD dari Pemkab Badung memalui Perumdam Tirta Mangutama. Jadi support Perumdam, dinilainya, luar biasa besar mulai proses awal, Perumda juga membantu kolaborasi dengan ITS.

Demikian juga dengan lahan yang digunakan untuk membangun usaha di sini. “Dengan lahan yang luas ini, kami ke depan tak hanya memproduksi air minum dalam kemasan, mungkin mengarah kepada yang lain,” ungkapnya.

Khusus dalam hal pemasaran, ujarnya, PT Badung Hebat Jaya sudah memiliki rencana marketing. Pemasaran awal pasti ke pemerintah atau government. Setelah itu merambah kepada daerah-daerah lain. Sebagai destinasi pariwisata, Badung memiliki banyak hotel dan akomodasi wisata lainnya. “Ini menjadi peluang pasar yang sangat besar. Sekarang ini, pihaknya baru memproduksi 2.000-3.000 botol per jam, nanti tentu akan bisa ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Untuk mendukung program pemerintah meminimalkan sampah plastik, Putu Gede Saputra menyatakan, pihaknya akan memproduksi air kemasan dalam botol beling dan botol ini akan diambil kembali. “Setelah proses pembersihan dan sterilisasi, botol akan digunakan lagi sehingga tidak menjadi limbah,” tegasnya.


  • 17 Februari 2025
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 353 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya