Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Budiarta Dukung Wacana Lanjutkan Belajar Mengajar Daring Jika Pandemi Berakhir

  • 03 Agustus 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 809 Pengunjung

Rencana Gubernur Bali, Wayan Koster untuk melanjutkan metode belajar mengajar secara daring jika pandemi Covid-19 berakhir ditanggapi serius oleh Ketua Komisi IV DPRD Bali, yang juga merupakan Anggota Fraksi PDI Perjuangan, I Gusti Putu Budiarta alias Gung Budiarta yang menyatakan mendukung rencana tersebut.

Dukungan tersebut diberikan terlebih lagi karena sistem hybrid yang merupakan gabungan antara sistem konvensional dan daring tersebut membuat pemerintah dapat menekan anggaran, khususnya dalam penambahan rombongan belajar (rombel) atau kelas.

"Menurut saya, sistem hybrid itu sangat bagus. Karena sarana rombel itu tidak perlu ditambahkan lagi," katanya, Minggu 1 Agustus 2021.

Bahkan, menurutnya sistem pembelajaran secara hybrid sendiri dinilai mampu membuat pendidikan merata di seluruh Bali.

"Kita tidak bicara swasta atau negeri, kita bicaranya adalah orang tua siswa diringankan dalam bidang pendidikan. Kalau mereka tidak masuk negeri dan swasta kan bayar mereka, di satu sisi kan negeri gratis," jelasnya.

Bahkan, menurut dia metode sekolah hybrid tersebut sudah banyak diterapkan di luar negeri jauh sebelum pandemi Covid-19 menyerang dunia.

"Di luar negeri kan banyak yang seperti itu. Jadi ketika misalnya tatap muka ada beberapa kurikulum atau pelajaran ada yang tidak boleh didaringkan atau membutuhkan pembinaan-pembinaan langsung," ungkapnya.

Menurutnya, ada beberapa mata pelajaran yang dapat dilakukan pengajaran secara daring.

"Kalau dia bersifat daring kan ada pelajaran yang bisa menghafal bisa diterapkan, sehingga sistem hybrid bagus diterapkan walaupun sudah tidak pandemi lagi," paparnya.

Sebelumnya,  Gubernur Bali, Wayan Koster mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 membuat revolusi di dunia pendidikan tidak terelakkan. Salah satunya adalah perubahan metode belajar-mengajar dari konvensional ke virtual atau daring. Oleh sebab itu, dirinya mengungkapkan ide bakal melanjutkan metode belajar secara daring jika pandemi Covid-19 berakhir. Bahkan, ia menyebut jika nantinya di Bali ia merencanakan bakal menerapkan metode belajar-mengajar hybrid yakni gabungan antara konvensional dengan daring.

“Selama pandemi ini kita mendapat pelajaran, belajar itu bisa secara online, belajar bisa secara daring, tidak harus sekolah di ruangan, konvensional. Nanti begitu pandemi ini berakhir belajar secara daring harus kita tetap laksanakan, jadi kita akan tetapkan dua metode hybrid, konvensional dan daring,” katanya di depan para anggota DPRD Bali di sela-sela sidang paripurna, Rabu 28 Juli 2021.

Oleh sebab itu, Koster bakal melakukan rapat dengan jajaran Pemprov Bali secara khusus untuk membahas hal ini. Dirinya juga mengungkapkan jika dengan adanya metode belajar seperti ini justru membuat pemerintah dapat menampung banyak siswa untuk belajar di sekolah negeri. Mengingat, tidak diperlukan lagi pembangunan sekolah atau kelas baru untuk menampung para peserta didik.

“Minggu depan saya rapat dengan tim untuk menyusun konsep ini. Metode belajar harus sudah berubah karena perkembangan teknologi informasi, jadi kebutuhan untuk menampung siswa tidak harus lagi bangun sekolah baru, kelas baru, nggak lagi,” paparnya.

Ketua DPD PDIP Bali ini juga mengaku sudah memiliki skema khusus mengenai metode pembelajaran tersebut.

“Saya sudah punya skema, mana pelajaran yang tatap muka dan mana yang bisa daring. Karena dengan cara daring 1 orang 150 siswa SMA/SMK itu satu guru bisa berperan, misalnya  guru bahasa Indonesia, sejarah, Pancasila itu mungkin 70 persen daring, 30 persen bertemu di sekolah, kalau matematika, fisika mungkin 70 persen di sekolah tatap muka, 30 persen daring,” paparnya.

Ia juga mengaku bakalan melakukan koordinasi dengan Mendikbud Nadiem Makarim terkait terobosan idenya tersebut.

“Saya akan berkoordinasi dengan Bapak Mendikbud supaya data Dapodiknya dirubah, karena pandemic mengajarkan kita memberi pengetahuan baru, tata kelola baru, metode baru yang menurut saya lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.


  • 03 Agustus 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 809 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya