Pendaftaran Kader PDI Perjuangan

Cok Ace: Turunnya Kasus Covid-19 Geliatkan Ekonomi dan Pariwisata

  • 08 Agustus 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 846 Pengunjung

PPKM yang berlaku saat ini diharapkan menjadi kebiasaan baru masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Tujuannya untuk menurunkan kasus Covid-19 dan bed occupancy rate (BOR) di Bali. Terwujudnya kondisi tersebut akan berpeluang menggerakkan ekonomi dan pariwisata bisa segera dibuka secara bertahap. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati  atau yang akrab disapa Cok Ace dalam siaran pers, Kamis (5/8).

“Tidak ada kata lain untuk membuka pariwisata dan menggerakkan ekonomi Bali yaitu kasus Covid-19 bisa ditekan. Caranya semua pihak harus bekerja sama untuk berjuang mengakhiri pandemi Covid-19 ini,” kata dia.  

Menurutnya berbagai informasi memang menyebutkan Covid-19 membuat ekonomi terkontraksi, dunia pariwisata redup, banyak perusahaan merumahkan karyawannya bahkan hotel-hotel mulai diperjualbelikan. Cok Ace mengakui bahwa hal tersebut menjadi situasi yang tidak bisa dihindari.

Kendati demikian bila dipikirkan akan bertambah turun imun tubuh. Kini apa yang bisa dilakukan dikerjakan, seperti taat protokol kesehatan.

Cok Ace berpandangan bahwa depannya pariwisata bisa dibuka dengan menerapkan kebijakan berdasarkan protokol kesehatan seperti wisatawan harus sudah mengikuti program vaksinasi sebelum berkunjung ke destinasi wisata dengan bukti surat atau sertifikat vaksinasi saat bepergian.

Itu berarti wisatawan tersebut dalam kondisi sehat (tidak memiliki gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan sesak napas) di mana syaratnya suhu tubuh di bawah 37,3 derajat Celcius. “Termasuk salah satunya sebelum datang ke destinasi tujuan melakukan pembayaran secara nontunai,” terangnya.

Selain itu Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati berharap semua aktif memerangi penyebaran Covid-19 yang membuat perekonomian terkontraksi dan menganggu kesehatan. Semua pihak masyarakat harus terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan secara ketat seperti penerapan 6M yaitu memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun dan menaati aturan, tidak berkerumun dan membatasi aktivitas di tempat umum/keramaian harus menjadi adaptasi baru.

Ia pun mengajak yakni kembali menekuni sektor pertanian, kelautan dan perikanan serta membangkitkan kerajinan lokal sebagai mata pencaharian penopang ekonomi rakyat. Dengan mematangkan sejumlah kegiatan di sektor pertanian, kelautan, perikanan dan UMKM maka saat pandemi Covid-19 mulai melandai dan dibukanya pintu pariwisata, secara langsung sudah membuka peluang baru yang siap berkembang di tengah tatanan kehidupan Bali era baru. Termasuk penting menjaga imun tubuh dengan baik agar ketahanan dan kesehatan tetap terjaga.

Menurutnya untuk mewujudkan kehidupan yang saling menopang perlu dilakukan diversifikasi bagaimana cara memanfaatkan pariwisata sebagai lahan untuk memasarkan produksi lokal.

Sementara itu Wakil Ketua Bali Hotel Association (BHA) Fransiska Handoko sangat berharap penangan pandemi bisa terwujud lewat kepatuhan protokol kesehatan, vaksinasi sehingga dapat menggerakkan kembali ekonomi maupun pariwisata Bali.

Ia optimis Bali siap untuk itu karena pelaku pariwisata telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti 5M seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Kemudian, peningkatan cakupan 3T (testing, tracing dan treatment) dan percepatan peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19.  Ditambah lagi dengan penerapan prokes dan kesiapan pihak pariwisata dan hotel di Bali dengan sertifikasi Clean, Health, Safety, Environement (CHSE) dan vaksinasi karyawan.


  • 08 Agustus 2021
  • Oleh: PDI Perjuangan Bali
  • Dibaca: 846 Pengunjung

Berita Terkait Lainnya