Gubernur Koster Minta Desain Pelabuhan Benoa Pakai Ornamen Bali
Gubernur Bali Wayan Koster meminta pengembangan Pelabuhan Benoa kedepankan penggunaan ornamen Bali sebagai kearifan lokal dalam upaya mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Gubernur Koster juga meminta Pelindo III Benoa memperhatikan kebersihan kawasan dari ancaman sampah. Hal itu diungkapkan Gubernur Koster saat Rapat Koordinasi dengan Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset dan Inovasi Republik Indonesia Montty Girianna, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Kamis (28/8).
Dalam rakor itu hadir juga Komisaris Utama Pelindo III Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio, Dewan Komisaris Otto Ardianto, Agus Pambagio, Heru Sukanto, dan Direktur Teknik Pelindo III Koko Susanto.
Gubernur Koster dalam rilisnya menyebutkan secara proses administrasi pengembangan Pelabuhan Benoa sudah selesai dari administrasi sampai perizinan pengembangan, sebelum dirinya menjadi Gubernur Bali. “Kemudian saya menjadi Gubernur, saya langsung rapat dengan Direksi dan Komisaris Pelabuhan (sebelumnya dijabat Laksamana TNI Marsetio, Red). Pada saat itu disepakati desain untuk pengembangan Pelabuhan Benoa di Dumping I dan Dumping II kedepankan kearifan lokal,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Pengembangan Pelabuhan Benoa, yang memakan anggaran Rp 6,1 triliun dengan masa pengerjaan dari 2020 dan akan selesai pada tahun 2023 mendatang, supaya benar-benar menerapkan desain yang sesuai dengan kearifan lokal Bali. Ada ornamen Bali juga. Karena itu yang dilibatkan supaya orang Bali yang ahli arsitektur Bali. “Saya lihat progresnya, target, dan rencananya sudah baik. Harus kedepankan pendekatan kearifan lokal,” ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.
Gubernur Koster sempat meninjau Pengembangan Pelabuhan Benoa di Dumping I dan Dumping II. Saat peninjauan itu, Gubernur Koster meminta pihak Pelindo III supaya memperhatikan serius soal kebersihan laut, lingkungan sekitarnya, supaya bebas dari sampah, yang akan membuat kawasan menjadi kumuh. “Saya sudah minta supaya kebersihan kawasan diperhatikan, terutama sampah yang menjadi ancaman bagi lingkungan. Juga supaya dilakukan penempatan kapal penangkap ikan yang bersandar di Pelabuhan Benoa,” kata Gubernur Koster.
Berita Terkait Lainnya>
Terapkan Gotong Royong Pembiayaan Aktifkan TMD, Gubernur Koster Berhasil Efisiensi Anggaran hingga Rp 30 M
21 April 2025
267Siaran TV Digital Jangkau 90 Persen Wilayah Buleleng dan Jembrana, Gubernur Koster Siap Jadikan Turyapada Tower Kawasan Wisata Dunia
21 April 2025
321Buka Pawai Budaya Serangkaian HUT ke-254 Kota Gianyar, Wagub Giri Prasta Komit Dukung Pelestarian Adat, Seni, dan Budaya
21 April 2025
369Bali Satu-satunya Provinsi di Indonesia yang Pertama Ajukan Sensus Budaya ke BPS
21 April 2025
Pidato Lengkap Megawati Saat Pembukaan Kongres IV PDIP
Paduan Suara PDI Perjuangan BALI - Juara I